Masih di area bodi, Adrian mengombinasikan cat yang sudah aduhai dengan pelapisan karbon pada bagian yang aslinya bodi kasar.
Mulai dari bagian ring spidometer, “dasi”, area dek, sepatbor belakang sampai behel, dengan kualitas pengerjaan yang sangat rapi.
“Dilapis karbon kevlar di Andik Carbon,” terang pria ramah ini.
Makin keren karena baut-baut untuk bodi diganti produk ProBolt warna biru, “Biar sesuai dengan tema motornya yang hybrid,” ujarnya.
Berikutnya Adrian memasang aksesori pendukung biar tampilan semakin menawan tapi tetap fungsional.
“Part yang terpasang diutamakan segi fungsional dan safety, jadi motor bukan hanya untuk dipajang, motor harus bisa dipakai riding, saya sudah pernah bawa turing ke Bali dan Jogja pulang pergi,” paparnya.
Nah yang menarik, Adrian ternyata tidak jor-joran pakai barang mahal, tetap sesuai konsep tapi masih ekonomis karena motor juga untuk dipakai harian.
Contoh untuk kaliper, bukan pakai Brembo tapi cukup Nissin 2 piston.
“Mengingat top speed juga tidak terlalu tinggi, jadi tidak perlu pakai part yang bersifat ekstrem,” sebutnya memberi alasan.
Editor | : | Antonius Yuliyanto |
KOMENTAR