Otomotifnet.com - Pada gelaran Fazzio Modifest 2024 seri Yogyakarta (10/8), ada satu motor yang ubahannya tampak menonjol.
Warnanya paling eye catching, konsep kuat, dan punya detail yang sangat rapi.
Maka tak heran jika Yamaha Fazzio milik Adrian Setyadi ini, dinobatkan sebagai pemenang di kategori Modif Gaya Gue.
Menurut Adrian konsep yang diterapkan di motornya ini adalah minimalis elegan.
“Modifikasi yang tidak terlalu ekstrem, tapi bisa tampil dan memberi impresi elegan,” ucap pria asal Surabaya, Jawa Timur ini.
Untuk memberikan kesan elegan, dipilih warna yang tak terlalu mencolok, tapi tetap mengundang decak kagum.
Warnanya seperti bunglon, bisa berubah warna tergantung kondisi penerangan. Sekilas seperti ungu, tapi ada lembayung semi kekuningan.
“Cat pilih warna abu-abu, base pakai nardo grey dengan efek emerald merah, jadi dengan perubahan sinar bisa berubah menyesuaikan intensitas sinarnya,” ungkap Adrian yang mengerjakan pengecatan di bengkel DNA Custom Paint, Surabaya.
Masih di area bodi, Adrian mengombinasikan cat yang sudah aduhai dengan pelapisan karbon pada bagian yang aslinya bodi kasar.
Mulai dari bagian ring spidometer, “dasi”, area dek, sepatbor belakang sampai behel, dengan kualitas pengerjaan yang sangat rapi.
“Dilapis karbon kevlar di Andik Carbon,” terang pria ramah ini.
Makin keren karena baut-baut untuk bodi diganti produk ProBolt warna biru, “Biar sesuai dengan tema motornya yang hybrid,” ujarnya.
Berikutnya Adrian memasang aksesori pendukung biar tampilan semakin menawan tapi tetap fungsional.
“Part yang terpasang diutamakan segi fungsional dan safety, jadi motor bukan hanya untuk dipajang, motor harus bisa dipakai riding, saya sudah pernah bawa turing ke Bali dan Jogja pulang pergi,” paparnya.
Nah yang menarik, Adrian ternyata tidak jor-joran pakai barang mahal, tetap sesuai konsep tapi masih ekonomis karena motor juga untuk dipakai harian.
Contoh untuk kaliper, bukan pakai Brembo tapi cukup Nissin 2 piston.
“Mengingat top speed juga tidak terlalu tinggi, jadi tidak perlu pakai part yang bersifat ekstrem,” sebutnya memberi alasan.
Kombinasinya dengan cakram PSM 220 mm dan slang rem TDR.
Baca Juga: Test Ride Yamaha NMAX Neo, Varian Paling Murah Ini Masih Layak Dibeli?
Master rem pun cukup pakai bawaan NMAX, baik untuk depan maupun belakang.
Kok belakang? Ternyata rem belakang sudah diubah jadi hidraulis, meski di bagian roda tetap teromol.
“Supaya lebih empuk dan pakem,” terang pria yang memang hobi ikut kontes modifikasi ini.
Berikutnya yang juga diganti kedua suspensi. Depan pakai upside down dari KTC Kytaco, sedang belakang pakai Ohlins yang aslinya untuk Mio.
Tidak berhenti di situ, beberapa bagian lain juga turut diubah. Contoh lampu utama sudah dipasangi BiLED yang digarap oleh Wanto Autolight.
Berikutnya untuk pemanis spidometer dikasih “topi”. Lalu dipasang spion bar end. Lalu handgrip sudah diganti pakai produk KTC Racing.
Yang menarik juga dipasang gas spontan, “Kalau tidak pakai gas spontan pas turing capai, karena pergelangan tangan terlalu ke bawah,” sebutnya.
Masih berhubungan dengan kenyamanan, jok dilapis ulang pakai bahan latex dan kulitnya diganti pakai produk MBtech.
Terakhir biar performa lebih responsif, dipasang knalpot Spark asal Italia dengan leher custom dan pasang Veloscop.
Selain Yogyakarta, motor bernomor polisi L 5758 FZO alias Maju Mapan Fazzio ini juga ikut di seri Bekasi (31/8), dan berhasil menjadi juara kedua.
Selamat ya!
Baca Juga: Sedang Ngetren, Ini Kelebihan dan Kekurangan Downsize Sok Depan Yamaha Aerox 155
Data modifikasi:
Suspensi depan: KTC Kytaco
Suspensi belakang: Ohlins Mio
Cakram: PSM 220 mm
Kaliper: Nissin Samurai 2P
Master rem: Yamaha NMAX
Handel rem: KTC Racing
Slang rem: TDR
Gas spontan: KTC
Knalpot: Spark
Spion: Scarlet
Handgrip: KTC Racing
Baut: ProBolt
Lampu utama: custom
Editor | : | Antonius Yuliyanto |
KOMENTAR