Penggerak akhirnya dari transfer case bahkan ada pilihan 2WD atau 4WD, jadi bisa berjalan dengan penggerak 2 roda belakang saja, atau 4 roda semua digerakkan oleh mesin.
Karakter mesinnya ternyata responsif! Gas ditekan sedikit saja langsung meluncur.
Semakin dalam tuas ditekan laju semakin kencang tanpa ada jeda karena pakai CVT.
Tapi memang sayangnya rute yang disiapkan oleh KMI ketika sesi tes terbilang ringan, tanjakan dan turunannya landai saja.
Baca Juga: Jangan Termakan Hoax! Pabrik Motor Suzuki di Indonesia Masih Beroperasi!
Jadi belum bisa merasakan kemampuan maksimalnya ketika dipakai melahap lintasan yang menanjak terjal, atau yang disertai lumpur tebal.
Tapi kalau dari impresi pertama, rasanya akan mudah saja menaklukkannya.
Apalagi ada opsi 4WD dengan pengunci differential depan meski masih pakai sistem manual pakai tuas.
Oiya dengan konstruksi mesin v-twin, memang membuat dimensinya jadi ramping.
Namun efeknya kaki jadi mengangkangi silinder yang belakang, sehingga ketika jalan pelan area paha terasa hangat, apalagi di bagian kiri melintas leher knalpot.
Baca Juga: Ini Rahasia Motor Bebek Baru Yamaha Bisa Sangat Irit, 1 Liter 96 km
Editor | : | Antonius Yuliyanto |
KOMENTAR