Otomotifnet.com - Bicara rasa berkendara, baik untuk pemakaian dalam kota maupun jarak jauh, MG VS HEV termasuk fun to drive loh.
Pengoperasian transmisinya, misal dari P ke D atau sebaliknya, modelnya digeser naik turun.
Kekedapan kabin pun terbilang jempolan, suara dari luar bisa diredam cukup baik.
Nah, yang menyenangkan adalah ketika berkendara di dalam kota, dimana salah satu fiturnya yaitu AVH (Auto Vehicle Hold) sangat membantu mengurangi fatigue atau kelelahan.
Jadi berkat fitur ini, ketika kita terjebak di kemacetan atau saat menunggu lampu merah, kaki bisa istirahat sebentar.
Ditambah dengan adanya Surround View Camera 360 derajat, memudahkan melihat saat motor mendekat ke sekeliling mobil.
Oiya, MG VS HEV ini punya 3 mode berkendara, yaitu Eco, Normal dan Sport. Secara performa, seluruh mode berkendara tersebut memiliki karakter yang berbeda.
Lalu ada fitur cruise control meski belum adaptive, namun cukup membantu saat crusing di jalan bebas hambatan.
Bicara handling, menurut kami mobil ini punya karakter suspensi yang terbilang moderat dan stabil.
Gejala body roll saat menikung dengan kecepatan sedang maupun tinggi memang masih terasa, namun sangat minim.
Termasuk ketika kami jajal bermanuver ekstrem di tikungan tajam.
Saat terabas jalan rusak pun bantingan kaki-kaki tidak terasa mengguncang kuat 5 penumpang sekalipun di dalam kabin, nyaman dah sob!
Rasanya racikan kaki-kaki yang mengusung konstruksi Independent MacPherson Strut with Stabilizer di bagian depan dan Torsion Beam (EPS) di belakang, terasa pas.
Terdapat juga fitur I-Smart yaitu pengoperasian lewat Smartphone.
Jadi kita bisa tahu posisi dan arah kendaraan, lalu find my car, Geo Fence, Voice Command.
Misalnya menyalakan dan mematikan radio, membuka dan menutup panoramic sunroof lalu bisa terhubung dengan online musik, informasi tempat kuliner dan lain sebagainya.
Ada lagi yang menarik nih saat kami MG VS HEV ini, yaitu ada satu fitur namanya Kinetic Energy Recovery System (KERS). Kata MG fitur ini mirip dengan teknologi yang disematkan pada mobil F1.
Cara kerjanya saat mobil melakukan deselerasi atau mengerem, akan menghasilkan energi kinetic yang disalurkan ke tenaga listrik.
Dan terlihat dari daya baterai yang tampak pada metercluster selalu penuh. Sedangkan untuk mengatur tinggi rendahnya saat deselarasi mulai dari angka 1,2 dan 3 yang paling pakem.
Editor | : | Panji Maulana |
KOMENTAR