Otomotifnet.com - Harga mobil LCGC (Low Cost Green Car) meroket, kini dirasa makin mahal. Padahal dulu dikenal sebagai mobil murah yang merakyat.
Sekarang justru naik kelas, lantaran harga rata-ratanya sudah di atas Rp 150 juta, bahkan hampir tembus Rp 200 juta.
Sehingga bagi kalangan first entry buyer, mobil LCGC sekarang jadi barang mewah.
Mobil LCGC yang dulu sempat bebas PPnBM (Pajak Penjualan atas Barang Mewah) kini tinggal kenangan.
Harganya telah disesuaikan mengacu pada Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) No. 36 Tahun 2021, yakni harga dasarnya sebesar Rp 135 juta.
Alhasil terhitung mulai tahun 2022, aturan baru terkait PPnBM untuk mobil LCGC mulai berlaku.
Yaitu tertuang dalam Permenperin 36/2021 tentang Kendaraan Bermotor Roda Empat Emisi Karbon Rendah, mobil LCGC disebut dikenakan PPnBM sebesar 3%.
Dengan begitu, mobil LCGC yang semula dikenakan harga acuan maksimal Rp 95 juta, terhitung sejak awal 2022 menjadi Rp 135 juta.
Baca Juga: Kokoh! Sigra Tetap Jadi Mobil LCGC Terlaris Daihatsu, Laku Segini Banyak
Harga segitu, belum termasuk pajak daerah, Bea Balik Nama (BBN), dan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB).
Nah, sejak saat itu, produsen diperbolehkan mengajukan penyesuaian harga LCGC dalam kondisi tertentu.
Seperti perubahan kondisi ekonomi, yang meliputi inflasi, nilai tukar rupiah, penyesuaian harga bahan baku, hingga penggunaan teknologi baru contohnya transmisi otomatis.
Pabrikan juga boleh menyesuaikan harga LCGC, jika telah melakukan penyesuaian standar emisi dan teknologi pengaman tambahan.
Seperti sabuk keselamatan, airbag, atau fitur keselamatan tambahan pada sistem pengereman.
Penyesuaian harga dapat mencapai maksimal 15% untuk penggunaan transmisi otomatis, dan 10% untuk penambahan teknologi pengaman penumpang, maupun standar emisi baru.
Baca Juga: Lagi-Lagi Honda Brio Tetap Terlaris di Juli 2024, Segini Angkanya
Meskipun demikian, LCGC masih sempat mendapatkan diskon PPnBM hingga kuartal ketiga tahun 2022.
Namun, mulai Oktober 2022, diskon tersebut dihentikan dan PPnBM sebesar 3% mulai diterapkan sepenuhnya.
Artinya, setelah sembilan tahun mengaspal di pasar otomotif Indonesia. Mobil LCGC kini bukan lagi mobil rakyat yang bebas PPnBM. Tak heran harganya kian melejit signifikan.
DIHIMBAU TIDAK MENAIKKAN HARGA
Himbauan tidak menaikkan harga, tercetus lantaran daya beli sedang menurun. Oleh karenanya, dihimbau pabrikan otomotif untuk lebih peka terhadap kondisi saat ini.
Pasalnya jika harga mobil naik, maka penjualan bisa semakin tertekan. Hal ini ditegaskan oleh Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita.
"Jadi kita minta agar produsen menahan diri untuk menaikkan harga dari masing masing produksi," ungkap Menperin Agus, beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Ledakan Mobil Listrik Cina di Thailand, Apakah Indonesia Selanjutnya?
Oke di lantai bursa mobil baru LCGC, ada tiga brand yang bermain di segmen ini.
Yaitu Daihatsu dengan Ayla dan Sigra, kemudian Toyota dengan Agya dan Calya, serta Honda dengan Brio Satya.
Harga termurah LCGC berada di angka Rp 136 juta, yaitu Daihatsu Ayla 1.0 M. Sedangkan harga paling mahal Rp 198,3 juta dimainkan oleh Brio Satya E CVT.
Berikut daftar harganya per Oktober 2024;
DAIHATSU
Ayla 1.0 M Rp 136.000.000
Ayla 1.0 X MT Rp 148.900.000
Ayla 1.0 X MT ADS Rp 154.800.000
Ayla 1.0 X CVT Rp 168.900.000
Ayla 1.0 X CVT ADS Rp 174.800.000
Ayla 1.2 R MT Rp 166.000.000
Ayla 1.2 R MT ADS Rp 171.900.000
Ayla 1.2 R CVT Rp 186.000.000
Ayla 1.2 R CVT ADS Rp 191.900.000
Sigra 1.0 D MT Rp 139.000.000
Sigra 1.0 M MT Rp 149.600.000
Sigra 1.2 X MT Rp 157.300.000
Sigra 1.2 X AT Rp 170.600.000
Sigra 1.2 X MT DLX Rp 162.900.000
Sigra 1.2 X AT DLX Rp 176.100.000
Sigra 1.2 R MT Rp 164.000.000
Sigra 1.2 R AT Rp 178.800.000
Sigra 1.2 R MT DLX Rp 167.800.000
Sigra 1.2 R AT DLX Rp 182.600.000
TOYOTA
Agya 1.2 E M/T Rp 170.900.000
Agya 1.2 G M/T Rp 178.400.000
Agya 1.2 G CVT Rp 194.400.000
Calya 1.2 E M/T STD Rp 167.300.000
Calya 1.2 E M/T Rp 170.200.000
Calya 1.2 G M/T Rp 175.800.000
Calya 1.2 G A/T Rp 190.000.000
HONDA
Brio Satya S MT Rp 167.900.000
Brio Satya E MT Rp 182.800.000
Brio Satya E CVT Rp 198.300.000
Editor | : | Antonius Yuliyanto |
KOMENTAR