Jakarta - Populasi pengguna Kawasaki Versys di Indonesia semakin banyak. Sampai mereka membentuk sebuah wadah komunikasi bernama VOID, (Versys Owner Indonesia). Jumlah anggota mencapai 50 orang dari seluruh Indonesia.
Salah satu aktifitas VOID sudah pasti turing sebulan sekali, entah untuk jarak dekat seperti ke Puncak, Jabar, atau mencoba rute baru dengan jalan yang tak lazim (semi off-road). Seperti menyusuri garis pantai selatan Jawa dari Garut hingga Sukabumi yang kondisi jalannya berbatu dan lumpur. "Makanya kita sampai bawa tenda sendiri karena kadang enggak nemu penginapan," papar Mada Rayata, ketua VOID.
Sepatbor ala BMW GS, ini aksesori buat mengentalkan aura motor adventure. Motor jatuh enggak masalah selama sudah pasang engine guard ini, mesin dan bodi tetap mulus. Karena hobi icip-icip jalan tak biasa, GPS jadi obat sakti untuk pulang ke rumah.Mengingat hobinya yang sering ber-adventure ria, mereka butuh tempat untuk menampung segala kebutuhan selama perjalanan, seperti pakaian, bahan makanan, tenda hingga alat-alat darurat. Tentunya penggunaan boks mutlak diperlukan dan hampir seluruh member VOID mengaplikasikan boks di tunggangannya.
Penggunaan boks ini justru jadi tren dikalangan pengguna Versys, pasalnya boks yang dipakai bukan boks berbahan plastik seperti yang sering dijumpai. "Kita pilih boks dengan bahan alumunium. Keunggulannya boks lebih kuat, ringan dan motor juga jadi lebih gagah," sambung Teguh Supriyanto, member VOID.
Boks jadi peranti wajib member VOID, sengaja pilih bahan alumunium karena lebih kokoh dan kekar.Ada dua merek boks yang dipakai, yakni merek Hepco & Becker buatan Jerman, dan Givi asal Italia. Dari merek-merek ini, braket boks sebagai dudukan boks didesain plug and play untuk Versys, sehingga pemasangan cukup mudah. Harga boks ini mencapai Rp 20 jutaan, untuk satu top boks dan dua buah side boks. Itu diluar aksesori boks yang dijual terpisah loh.
Tak cuma boks alumunium, penggunaan engine guard berupa pipa trails juga diperlukan. "Ya karena medan yang dilalui kadang berat, bukan gak mungkin motor jatuh, ini untuk melindungi mesin dari benturan dengan batu atau aspal. Jadi gak takut mesin rusak," terang Mada lagi.
Layaknya virus, penggunaan engine guard ini seperti wajib bagi anggota VOID. Mereknya seperti Hepco & Becker. Pemasangannya juga mudah, lantaran sudah sesuai dengan baut-baut yang ada di motor. Tidak perlu membuat dudukan baru. Warna hitamnya terlihat gagah dan area mesin lebih padat.
Ada tiga item penting yang menjadi dasar modifikasi anggota komunitas VOID. Intinya, motor tambah gagah dan oke diajak adventure.Selain itu yang jadi tren di motor seharga Rp 119-120 jutaan ini adalah windshield. Beda dari standarnya, penghalau angin ini dirancang lebih tinggi. Pilihannya beragam, mulai dari Ermax, Puig, Givi hingga MRA. Lagi-lagi sistemnya plug and play karena mengambil dudukan windshield bawaan motor.
Selain boks, engine guard dan windshield, komponen penunjang aktifitas berpetualang lainnya yang banyak dipakai seperti foglamp, fender depan ala BMW GS, sepatbor belakang ala BMS GS hingga ban dual purpose yang dipakai oleh seluruh komunitas VOID dan jadi tren tersendiri.
"Karena memang komponen untuk motor ini banyak ragamnya dan fungsional dibanding moge-moge lain," kata Tomy Bramudia, owner bengkel Ngayun Speed di Jl. Panjang, Jakbar yang menyediakan komponen-komponen ini. (motor.otomotifnet.com)
Salah satu aktifitas VOID sudah pasti turing sebulan sekali, entah untuk jarak dekat seperti ke Puncak, Jabar, atau mencoba rute baru dengan jalan yang tak lazim (semi off-road). Seperti menyusuri garis pantai selatan Jawa dari Garut hingga Sukabumi yang kondisi jalannya berbatu dan lumpur. "Makanya kita sampai bawa tenda sendiri karena kadang enggak nemu penginapan," papar Mada Rayata, ketua VOID.
Sepatbor ala BMW GS, ini aksesori buat mengentalkan aura motor adventure. Motor jatuh enggak masalah selama sudah pasang engine guard ini, mesin dan bodi tetap mulus. Karena hobi icip-icip jalan tak biasa, GPS jadi obat sakti untuk pulang ke rumah.
Penggunaan boks ini justru jadi tren dikalangan pengguna Versys, pasalnya boks yang dipakai bukan boks berbahan plastik seperti yang sering dijumpai. "Kita pilih boks dengan bahan alumunium. Keunggulannya boks lebih kuat, ringan dan motor juga jadi lebih gagah," sambung Teguh Supriyanto, member VOID.
Boks jadi peranti wajib member VOID, sengaja pilih bahan alumunium karena lebih kokoh dan kekar.
Tak cuma boks alumunium, penggunaan engine guard berupa pipa trails juga diperlukan. "Ya karena medan yang dilalui kadang berat, bukan gak mungkin motor jatuh, ini untuk melindungi mesin dari benturan dengan batu atau aspal. Jadi gak takut mesin rusak," terang Mada lagi.
Layaknya virus, penggunaan engine guard ini seperti wajib bagi anggota VOID. Mereknya seperti Hepco & Becker. Pemasangannya juga mudah, lantaran sudah sesuai dengan baut-baut yang ada di motor. Tidak perlu membuat dudukan baru. Warna hitamnya terlihat gagah dan area mesin lebih padat.
Ada tiga item penting yang menjadi dasar modifikasi anggota komunitas VOID. Intinya, motor tambah gagah dan oke diajak adventure.
Selain boks, engine guard dan windshield, komponen penunjang aktifitas berpetualang lainnya yang banyak dipakai seperti foglamp, fender depan ala BMW GS, sepatbor belakang ala BMS GS hingga ban dual purpose yang dipakai oleh seluruh komunitas VOID dan jadi tren tersendiri.
"Karena memang komponen untuk motor ini banyak ragamnya dan fungsional dibanding moge-moge lain," kata Tomy Bramudia, owner bengkel Ngayun Speed di Jl. Panjang, Jakbar yang menyediakan komponen-komponen ini. (motor.otomotifnet.com)