Komparasi Kawasaki Ninja 250FI vs Yamaha YZF-R25, Ini Hasil Lengkapnya!

billy - Jumat, 27 Juni 2014 | 15:30 WIB

(billy - )


Spesifikasi mesin mirip, 250 cc 2 silinder segaris DOHC 8 klep, mana yang lebih unggul?
Jakarta - Sebelumnya sudah dibahas komparasi dimensi, fitur dan teknologi serta harga dari 4 motor sport berfairing 250 cc , yaitu Kawasaki New Ninja 250FI, Kawasaki Ninja RR Mono, Honda All New CBR250R dan Yamaha YZF-R25. Komparasi handling, performa, hingga konsumsi bensin antara Ninja RR Mono dan CBR250R yang sama-sama 1 silinder  juga sudah dikupas tuntas.

Nah sekarang saatnya mempertemukan Ninja 250FI dan R25, yang berspesifikasi mesin mirip, 2 silinder segaris DOHC 8 klep. Simak hasilnya!

Riding Position
Duduk di jok keduanya terbilang mirip, kendati pakai setang jepit namun posisi duduk masih nyaman. Untuk harian tak terlalu pegal. Bedanya pada setang milik R25 lebih rata, sedang Ninja sedikit lebih menekuk ke bawah. Lalu tangki R25 sempit dan punuknya tinggi, sedang Ninja rendah dan lebar, kala dijepit paha sama-sama nyaman. Beda berikutnya R25 saat diduduki lebih amblas dibanding Ninja, karena suspensi belakang lebih empuk.

Dari depan, mana yang lebih ganteng?

Handling dan Performa
Mari pertama kita bahas handling. Dengan bobot hanya 166 kg dan pembagian depan-belakang rata 50:50, R25 lebih ringan dan lincah diajak bermanuver, apalagi sudut belok setang hanya 34°. Sedang Ninja 250FI lebih berat, mencapai 172 kg dengan radius putar sedikit lebih lebar.

Saat dipacu kencang R25 lebih unggul, lantaran dengan sudut rake rapat hanya 25° dan trail 95 mm, diajak belok begitu mudah dan nurut. Beda dengan Ninja yang punya rake 27° dan trail 93 mm, butuh usaha ekstra untuk mengajaknya belok dalam kecepatan sama, lebih enak saat jalan lurus.

Karakter suspensi juga pengaruh ke handling, dengan suspensi belakang monocross yang sangat soft, di kecepatan tinggi roda belakang R25 sedikit lebih liar. Beda dengan Ninja, monosok uni-track punya compression lambat namun rebound cepat, hasilnya roda lebih nurut tapi pantat liar saat ketemu jalan bumpy. Positifnya saat jalan santai harian R25 lebih nyaman, sedang Ninja goncangan lebih terasa di jok.

Lanjut soal performa, kita awali dari power on wheel yang diukur pakai dynamometer Dynojet 250i milik Sportisi Motorsport. Tenaga R25 mencapai 29,43 dk/12.100 rpm dan torsi 19,2 Nm/10.200 rpm. Sedang Ninja 250FI 26,21 dk/10.800 rpm dan 17,87 Nm/10.000 rpm. Terlihat jelas di grafik hasil dyno, Ninja lebih unggul baik torsi maupun tenaga hingga 7.500 rpm atau tarikan bawah sampai menengah, tapi R25 unggul telak setelah itu.

Angka di atas dyno berbanding lurus dengan akselerasi yang diukur pakai Racelogic. Ninja hanya bisa mengimbangi di tarikan awal 0-60 km/jam dengan catatan waktu 3,1 detik, setelah itu R25 meninggalkan dengan gap antara 0,2 sampai 0,5 detik. Detailnya simak di bawah ya. Top speed pun R25 unggul dengan 170 km/jam, Ninja hanya 161 km/jam.

Grafik hasil dyno, Ninja unggul di bawah 7.500 rpm, R25 di atasnya
Konsumsi Bensin
Punya konfigurasi mesin yang sama, 250 cc 2 silinder segaris DOHC 8 klep pasokan bensin injeksi dan berpendingin cairan. Bore x stroke keduanya overbore membuat lebih enak main di rpm tinggi, maka jangan heran konsumsi bensinnya cukup rakus.

Dibekali bensin Pertamax, keduanya dipakai harian di jalanan Jakarta dan sekitarnya, dengan kondisi jalan bervariasi menghasilkan konsumsi bensin tak jauh beda. R25 22,7 km/lt, sedang Ninja 250FI 21 km/lt. (motor.otomotifnet.com)

Data Akselerasi
YZF-R25

0-60 km/jam: 3,1 detik
0-80 km/jam: 4,7 detik
0-100 km/jam: 7 detik
0-100 m: 6,3 detik
0-201 m: 9,7 detik
0-402 m: 15,5 detik
Top speed spido: 170 
km/jam
Top speed Racelogic: 158,4 km/jam

Ninja 250FI
0-60 km/jam: 3,1 detik
0-80 km/jam: 4,9 detik
0-100 km/jam: 7,5 detik
0-100 m: 6,4 detik
0-201 m: 9,9 detik
0-402 m: 15,7 detik
Top speed spido: 161 km/jam
Top speed Racelogic: 153,6 km/jam