Test Ride Yamaha R25, Ini Hasil Lengkap Pengetesannya!

Dimas Pradopo - Jumat, 6 Juni 2014 | 16:05 WIB

(Dimas Pradopo - )



Dari posisi peak power dan torque, terlihat jika R25 yang punya bore x stroke 60 x 44,1 mm enaknya main di atas

Jakarta
- Penasaran dengan performa sesungguhnya Yamaha YZF-R25? Pastinya, lantaran Yamaha mengklaim jauh di atas rival utama, Kawasaki New Ninja 250FI. Mumpung sudah dapat unit tesnya, langsung deh kupas habis performanya!

Tes pertama diajak ke Sportisi Motorsport di Rawamangun, Jaktim untuk mengukur tenaga dan torsi di roda pakai dynamometer Dynojet 250i. OTOMOTIF penasaran dengan klaim tenaga yang mencapai 35,54 dk (26,5 kW)/12.000 rpm dan torsi 22,6 Nm/10.000 rpm. Setelah 18 kali run, didapat angka terbaik 29,43 dk/12.100 rpm dan torsi 19,2 Nm/10.200 rpm.


Performanya jauh di atas rival sekelas!

Sebagai perbandingan, Ninja 250FI klaimnya 31,7 dk/11.000 rpm dan 21 Nm/10.000 rpm. Nah di atas dyno Sportisi terbaca 26,21 dk/10.800 rpm dan 17,87 Nm/10.000 rpm.

Dari posisi peak power dan torque, terlihat jika R25 yang punya bore x stroke 60 x 44,1 mm enaknya main di atas. Kalau mau ngacir jarum rpm harus menyentuh angka 8.000. Sedang jalan santai enak di kisaran 5-7 ribu rpm. Di bawah itu smooth banget.


Panas mesin dari lubang ini cukup terasa di area paha

Dengan tenaga besar dan bobot hanya 166 kg, enggak heran akselerasi R25 begitu cepat. Dites oleh tester berpostur 173 cm 65 kg pakai Racelogic, kecepatan 100 km/jam bisa ditempuh hanya 7 detik! Cepet banget! Lalu jarak 201 meter dilahap 9,7 detik saja, sedang jarak 402 meter 15,5 detik! Angka itu jauh lebih singkat dari rival sekelasnya. Data lengkap simak di tabel.


Lubang di windshield ini fungsinya mengurangi kevakuman di area setang


Top speed dari motor bermesin 250 cc 2 silinder segaris ini pun tinggi. Di spidometer mencapai 170 km/jam sedang di Racelogic yang berbasis satelit 158,4 km/jam. Sebenarnya angka itu masih mau tambah walaupun pelan, hanya saja karena keterbatan area pengetesan jadi mesti mengerem.


Konsumsi bensin rata-rata langsung tertera di layar


Salah satu kelebihan R25 dibekali spidometer lengkap, termasuk info konsumsi bensin yang memudahkan pengukuran. Dipakai di berbagai kondisi jalan di Jakarta dan sekitarnya, motor berinjektor 12 hole ini rata-rata membutuhkan Pertamax 4,4 L/100 km atau 22,7 km/lt.

Suspensi Soft

Ngomongin performa mesin sudah, lanjut handling. Posisi duduk terbilang santai, karena kendati setang model jepit, namun karena dikombinasi jok rendah hasilnya posisi duduk cukup tegak. Sehingga jalan dalam kota dengan kondisi macet masih nyaman, karena juga ditunjang kopling yang sangat ringan, jok empuk dan karakter sasis yang nurut banget. Hanya saja paha terasa hangat terpapar panas mesin.


Suspensi belakang soft banget, enaknya kerasin dikit


Kenyamanan saat dipakai harian ditunjang pula oleh radius putar yang terbilang kecil untuk motor 250 cc full fairing. Karena sudut belok kemudi mencapai 34°.



Ini dia grafik hasil dyno R25 dibanding Ninja 250FI


Makin nyaman karena suspensi dirancang soft, sehingga ketemu jalan keriting jadi terasa rata. Hanya saja untuk yang doyan kencang, suspensi terlalu soft terutama belakang yang model monocross jadi boomerang. Saat kecepatan tinggi jika kena jalur bumpy pantat jadi lari-lari. Untuk sedikit mengurangi gejala itu, monosok bisa dikeraskan 1 sampai 2 tingkat dari standar di posisi 3, alatnya ada di boks tool kit. • (motor.otomotifnet.com)

Kelebihan:
-Mesin sangat bertenaga
-Handling enak nurut banget
-Lampu H7 sangat terang

Kekurangan:
-Suspensi belakang terlalu empuk
-Panas mesin cukup terasa di paha saat macet
-Tangki terlalu kurus dan tinggi, kurang sporti

DATA TEST
0-60 km/jam: 3,1 detik
0-80 km/jam: 4,7 detik
0-100 km/jam: 7 detik
0-100 m: 6,3 detik
0-201 m: 9,7 detik
0-402 m: 15,5 detik T
op speed spido: 170 km/jam
Top speed Racelogic: 158,4 km/jam
Konsumsi bensin: 22,7 km/lt