Dari posisi peak power dan torque, terlihat jika R25 yang punya bore x stroke 60 x 44,1 mm enaknya main di atas
Jakarta - Penasaran dengan performa sesungguhnya Yamaha YZF-R25? Pastinya, lantaran Yamaha mengklaim jauh di atas rival utama, Kawasaki New Ninja 250FI. Mumpung sudah dapat unit tesnya, langsung deh kupas habis performanya!
Tes pertama diajak ke Sportisi Motorsport di Rawamangun, Jaktim untuk mengukur tenaga dan torsi di roda pakai dynamometer Dynojet 250i. OTOMOTIF penasaran dengan klaim tenaga yang mencapai 35,54 dk (26,5 kW)/12.000 rpm dan torsi 22,6 Nm/10.000 rpm. Setelah 18 kali run, didapat angka terbaik 29,43 dk/12.100 rpm dan torsi 19,2 Nm/10.200 rpm.
Performanya jauh di atas rival sekelas!
Panas mesin dari lubang ini cukup terasa di area paha
Lubang di windshield ini fungsinya mengurangi kevakuman di area setang
Top speed dari motor bermesin 250 cc 2 silinder segaris ini pun tinggi. Di spidometer mencapai 170 km/jam sedang di Racelogic yang berbasis satelit 158,4 km/jam. Sebenarnya angka itu masih mau tambah walaupun pelan, hanya saja karena keterbatan area pengetesan jadi mesti mengerem.
Konsumsi bensin rata-rata langsung tertera di layar
Salah satu kelebihan R25 dibekali spidometer lengkap, termasuk info konsumsi bensin yang memudahkan pengukuran. Dipakai di berbagai kondisi jalan di Jakarta dan sekitarnya, motor berinjektor 12 hole ini rata-rata membutuhkan Pertamax 4,4 L/100 km atau 22,7 km/lt.
Suspensi Soft
Ngomongin performa mesin sudah, lanjut handling. Posisi duduk terbilang santai, karena kendati setang model jepit, namun karena dikombinasi jok rendah hasilnya posisi duduk cukup tegak. Sehingga jalan dalam kota dengan kondisi macet masih nyaman, karena juga ditunjang kopling yang sangat ringan, jok empuk dan karakter sasis yang nurut banget. Hanya saja paha terasa hangat terpapar panas mesin.
Suspensi belakang soft banget, enaknya kerasin dikit
Kenyamanan saat dipakai harian ditunjang pula oleh radius putar yang terbilang kecil untuk motor 250 cc full fairing. Karena sudut belok kemudi mencapai 34°.
Ini dia grafik hasil dyno R25 dibanding Ninja 250FI
Makin nyaman karena suspensi dirancang soft, sehingga ketemu jalan keriting jadi terasa rata. Hanya saja untuk yang doyan kencang, suspensi terlalu soft terutama belakang yang model monocross jadi boomerang. Saat kecepatan tinggi jika kena jalur bumpy pantat jadi lari-lari. Untuk sedikit mengurangi gejala itu, monosok bisa dikeraskan 1 sampai 2 tingkat dari standar di posisi 3, alatnya ada di boks tool kit. • (motor.otomotifnet.com)
Kelebihan:
-Mesin sangat bertenaga
-Handling enak nurut banget
-Lampu H7 sangat terang
Kekurangan:
-Suspensi belakang terlalu empuk
-Panas mesin cukup terasa di paha saat macet
-Tangki terlalu kurus dan tinggi, kurang sporti
DATA TEST
0-60 km/jam: 3,1 detik
0-80 km/jam: 4,7 detik
0-100 km/jam: 7 detik
0-100 m: 6,3 detik
0-201 m: 9,7 detik
0-402 m: 15,5 detik T
op speed spido: 170 km/jam
Top speed Racelogic: 158,4 km/jam
Konsumsi bensin: 22,7 km/lt