Kaki-kaki lengket di aspal, maunya rebah terus!
Banyak Standarnya!
Penampilan fisik, hampir tidak ada yang berbeda dengan CBR 250R spek Kejurnas kecuali warna peleknya. Yang ini silver sehingga terlihat lebih resik. Tapi kalau diperhatikan detail, baru nampak jelas kalau CBR 250R ini mirip banget motor standar.
Di area kemudi misalnya, setang masih bawaan pabrik. Begitu juga dengan speedometer dan panel indikator yang lain juga masih berfungsi. "Takometernya pakai standar bawaan motor aja," beber Wawan Hermawan, sang pembalap sesungguhnya yang motornya kali ini kami pinjam.
Tuh, setang dan spidometer masih standar, hidupin mesin masih pakai electric starter. Cuma ada tambahan stabilizer setang aja.
Menyalakan mesin, masih pakai tombol electric starter. Hehee.. Ini baru motor balap yang memudahkan, gak perlu main dorong-dorongan! "Karena di kelas OMR memang tidak diperbolehkan melakukan banyak modifikasi, jadi hanya secukupnya saja," jelas Ade Rachmat, Manajer Teknik ART.
Knalpot TSR dari Jepang, dongkrak performa lumayan banyak!
Suara dari knalpot TSR terdengar menggelegar, plong banget saat gas dibuka penuh. “Power di atas 7 ribu rpm, pindah gigi enaknya di kisaran 11 ribu,” terang Wawan yang saat pengetesan ini didampingi rekan satu timnya, Iswandi Muis dan Dimas Ekky Pratama.
Rem depan masih standar cuma ganti selang rem, sedang yang belakang dikawal Ohlins
Dan benar saja, saat masuk ke sirkuit, di bawah 7 ribu rpm terasa biasa saja, setelah itu cukup cepat teriak sampai lebih dari 11 ribu rpm. Tak heran jika akselerasi lebih cepat dari CBR standar, diukur pakai Racelogic terbaca 100 km/jam dari diam hanya 6,1 detik, standar 8,4 detik. Jarak 402 meter 14,8 detik, standar 16,3 detik. Asiknya, tiap pindah gigi agak menyentak. "Memang karakternya begitu, agak nyentak," bisik Wawan. Dan asiknya lagi, karena peak power dan torsinya tidak di putaran mesin yang terlalu tinggi, saat koreksi racing line atau koreksi saat salah pindah gigi, kecepatan tidak langsung ngedrop.
Ngetes motor balap kali ini langsung dibimbing tiga pembalap andalan ART
Bagaimana dengan top speed? Di ujung straight di spidometer terbaca 183 km/jam, lumayan ya, standarnya kisaran 160 km/jam saja. "Saat balap beneran, kalau lagi slipstreame atau curi angin di belakang pembalap lain, top speed di spidometer bisa 192 km/jam," jelasnya.Handling juga terbilang istimewa, stabil banget kendati diajak rebah sambil buka gas. Padahal kaki-kakinya masih banyak yang standar. Sokbraker depan hanya dimodifikasi komponen dalamnya. Swing arm juga masih ori. Cuma suspensi Ohlins yang dipakai maksimal memberikan redaman. Ban Pirelli yang dipasang di pelek standar juga lengket banget.
Maunya rebah terus! (motor.otomotifnet.com)
Data tes
CBR 250R standar
0-60 km/jam: 3,1 detik
0-80 km/jam: 5,2 detik
0-100 km/jam: 8,4 detik
0-100 m: 6,5 detik
0-201 m: 10,1 detik
0-402 m: 16,3 detik
CBR 250R Spek OMR
0-60 km/jam: 2,8 detik
0-80 km/jam: 4,2 detik
0-100 km/jam: 61, detik
0-100 m: 6,1 detik
0-201 m: 9,4 detik
0-402 m: 14,8 detik
Impresi paddock Astra Motor Racing Team
Test Ride Honda CBR250R spek OMR
Test Ride Honda CBR250R spek Kejurnas