Hanggi
Tes Knalpot Skubek 58-an, Jajal Empat Jenis Knalpot
Bagi bikers penggemar skubek, cara menaikkan peforma serta mendongkrak kapasitas mesin motor saat ini sudah menjadi tren. Fungsinya bukan hanya digunakan untuk balap, tetapi juga untuk memuaskan sang empunya saat motor diajak riding. Artinya, fenomena bore up juga banyak diaplikasi pada motor harian yang selalu dipacu untuk berangkat ke kantor atau ke kampus.
Tentu, munculnya fenomena bore up mesin motor harian ini berasal dari sirkuit alias dunia balap. Akhir-akhir ini, motor jenis skubek yang jadi primadona untuk ditingkatkan performanya. Hal itu juga seiring dengan maraknya part paket bore up yang semakin menjamur dipasaran.
Tentu, munculnya fenomena bore up mesin motor harian ini berasal dari sirkuit alias dunia balap. Akhir-akhir ini, motor jenis skubek yang jadi primadona untuk ditingkatkan performanya. Hal itu juga seiring dengan maraknya part paket bore up yang semakin menjamur dipasaran.
Nah, dengan merebaknya paket bore up. Tentu ada pengaruhnya juga terhadap saluran gas buang alias knalpot. Part ini dipakai untuk dapat menyempurnakan seting engine. Sehingga, power yang keluar dari mesin pun lebih sempurna.
MOTOR Plus jadi penasaran bagaimana jika motor dengan dengan spek 58 -an (Bore up pakai piston 58 mm) menggunakan knalpot standar, knalpot bobokan, knalpot aftermarket lokal dan knalpot aftermarket dari negeri Gajah Putih alias Thailand.
Dari sekian banyak knalpot aftermarket buatan lokal, dipilih satu jenis knalpot yang memang peredarannya cukup banyak dipasaran. Begitu juga dengan knalpot aftermarket buatan Thailand yang hanya dipilih satu jenis knalpot.
Untuk dapat mengetahui pengaruh gas buang terhadap mesin bore up. Dipilih Yamaha Mio Soul Tahun 2010 sebagai bahan uji coba. Oiya motor ini sudah modif ubah baju pakai Fino hehee.. Jangan bingung sama fotonya ya! Mio Soul milik Vincent Wijaya owners Vincent’s Racing Gallery ini memiliki spek diameter seher ukuran 58 mm.
"Saya cuma pasang paket bore up saja, dan tidak ada part lain yang diganti. Karena motor ini dipakai untuk keperluan sehari-hari,” bilang pria yang memakai kaca mata itu.
Pengetesan dilakukan dengan mesin dyno milik Ultraspeed yang beralamat di Jl. Dr. Cipto Mangunkusumo No. 42, Ciledug, Tangerang.
Pengetesan pertama, Mio Soul berspek 58-an ini dipasangi knalpot standar bawaan pabrik. Lalu motor diajak berlari di mesin dyno.
Hasil yang didapat, power maksimal menunjukkan angka 10,03 HP (Horse Power) pada putaran mesin 7.783 rpm. Sedangkan torsi puncak, mencapai angka 10,48 Nm (Newton per meter) pada gasingan mesin 5.919 rpm.
"Dengan menggunakan knalpot standar, memang mesin terasa tidak begitu lepas,” bilang Vincent yang tokonya berada di jl. Jl, Taman Sari 8 No. 129, Sawah Besar, Jakarta Barat.
Setelah dites, lalu motor diturunkan dari mesin dyno untuk diganti dengan knalpot standar. Hanya, knalpotnya sudah alami bobok. Lalu, motor dinaikan kembali ke mesin dyno.
hasilnya terlihat, power yang didapat berada di angka 10,08 HP. Perbedaan angkanya tipis, bahkan power maksimal itu bisa didapat lebih lambat. Yaitu, di gasingan mesin 7.906 rpm. Sedangkan torsi maksimalnya, 10.31 Nm pada teriakan mesin pada 6.153 rpm. Wah, kurang bagus pakai knalpot bobokan nih.
Penasaran, Mio Soul diturunkan kembali dari mesin dyno. Selanjutnya, knalpot diganti dengan knalpot aftermarket buatan lokal. Setelah itu, motor dinaikan kembali ke mesin dyno untuk mengetahui power dan torsi maksimalnya.
Hasilnya, Yamaha Mio Soul dengan knalpot aftermarket terlihat power maksimal berada di angka 10.01 HP dengan putaran mesin berada di 8.207 rpm.
Sedangkan torsinya, berada di angka 10.54 Nm diputaran mesin 6.328 rpm. Nah, terakhir setelah motor di dyno, kemudian motor dibongkar untuk mengganti knalpot racing Thailand yang memang peredarannya marak dipasaran.
Setelah itu, motor kembali dinaikkan ke atas mesin dyno untuk dites. Setelah motor digeber, hasil power maksimal yang didapat mencapai angka 11.00 hp. Angka itu didapat dari hasil putaran mesin mencapai 8.665 rpm. Sedangkan torsinya didapat pada putaran mesin bawah. Ketika gas dipentir di 6.318 rpm, torsi maksimal di angka 10.88 Nm.
Dari hasil pengetesan itu dapat disimpulkan, penggantian knalpot skubek bore up 58-an cukup pengaruh. Tapi, tiap knalpot punya karakter masing-masing. Seperti knalpot standar yang cenderung lebih cepat mengkail power dan torsi maksimal ketimbang knalpot racing. Tetapi, power yang dihadirkan sedikit lebih rendah ketimbang knalpot bobokan atau aftermarket. (motorplus-online.com)
Tabel Power
RPM STANDAR BOBOK LOKAL THAILAND
5000 3,210 4,433 3,649 3,623
5500 6,689 5,756 6,027 6,589
6000 8,713 8,909 8,997 9,105
6500 8,518 8,874 8,628 9,074
7000 8,057 8,929 8,373 9,131
7500 8,942 9,457 8,659 8,313
8000 9,692 9,973 9,617 9,811
8500 9,131 9,577 9,539 9,513
9000 7,381 8,283 7,857 9,380
Tabel Torsi
RPM STANDAR BOBOK LOKAL THAILAND
5000 4,504 5,940 5,023 4,993
5500 8,743 7,459 7,785 6,496
6000 10,48 10,05 9,788 9,766
6500 9,315 9,795 9,440 9,856
7000 8,196 9,070 9,440 9,856
7500 8,482 8,974 8,221 7,888
8000 8,611 8,860 8,548 8,729
8500 7,646 8,009 7,977 7,967
9000 5,904 6,582 6,213 7,408