Aksesoris Pemicu Boros Bahan Bakar, Tanggalkan Yang Gak Perlu

Dimas Pradopo - Rabu, 26 November 2014 | 16:45 WIB

(Dimas Pradopo - )

Jakarta - Setuju enggak setuju, siap atau enggak siap, keputusan sudah dibuat oleh Presiden RI anyar kita (Jokowi) dan harga BBM dari Rp 6.500 jadi Rp 8.500. Sejalan dengan kenaikan tersebut, hampir dipastikan bahwa beberapa harga barang kebutuhan pokok juga merangkak naik.

Berhemat untuk membeli bahan balar mau tidak mau, harus mulai dilakukan. Dengan tujuan, uang yang dihemat tersebut bisa dipakai untuk memenuhi kebutuhan lainnya.

Ada perbedaan yang berarti dengan adanya kenaikan harga BBM pada era revolusi mental ini. Kalau dulu motor yang beredar masih banyak menggunakan karburator.

“Sehingga perilaku dan cara berkendara si pengguna, bisa mempengaruhi pemakaian bahan bakar pada tunggangnya. Memang pengaruhnya lebih besar motor karburator dari injeksi,” kata Slamet Kasianon, Supervisor Service & Education PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing.

Selain perilaku berkendara, apalagi yang bisa bikin boros pemakaian bahan bakar? •(otomotifnet.com)


Jangan biasakan ban kekurangan angin. Selain bikin pelek peyang saat tanpa sengaja menerjang lubang, juga bikin boros bahan bakar



Ganti swing arm memang terlihat keren. Tapi kalau bobotnya lebih berat dari bawaan motor, bisa memicu pemakaian bahan bakar yang berlebih



O2 sensor pada sistem injeksi fungsinya bisa berjalan ketika motor melaju dengan kecepatan yang konstan. “Buka tutup gasnya teratur. Kalau buka tutup gasnya dientak-entak, pemakaian bahan bakar tetap jadi boros,” papar Slamet


Penambahan bobot pada motor, membuat pemakaian bahan bakarnya bertambah. -Penambahan bobot itu seperti menambah boks bagasi sebagai aksesori


Tapak ban yang lebih lebar dari standarnya, juga bikin motor haus bahan bakar. Itu karena permukaan gesek ban dengan aspal jadi lebih lebar