Yuk, Analisis Masalah Mesin di Honda Vario 125 FI

Dimas Pradopo - Senin, 24 November 2014 | 15:34 WIB

(Dimas Pradopo - )

Jakarta - Pengguna Honda Vario 125 FI, mendengar adanya suara aneh dari sektor mesin. Pastinya hal tersebut membuat penggunanya kurang nyaman dan berujung pada konsentrasi yang jadi berkurang.

“Iya, bro! Kedengaran suara aneh, kenapa ya? Trus, tarikan awal terasa­ ngempos, tiba-tiba tenaga langsung mengisi lagi. Selain itu, juga terjadi nembak saat kecepatan 80 km/jam. Suaranya sih enggak nyaring, cuma peess, gitu,” keluh Rudi, pemilik Vario FI 2012.

Apa yang dirasakan itu, sempat ditanyakan ke AHASS terdekat. Menurut analisa sang mekanik AHASS, suara berisik (klotok-klotok) itu berada di mesin, yakni setang seher yang oblak atau bengkok. Waduh! Namun, Rudi belum puas dengan jawaban tersebut dan ingin mencari analisa dari bengkel lain.


Bagaimana pendapat atau analisa dari bengkel umum? Nyok, samperin! “Di sini sih belum pernah kejadian, kalo analisa mesin standar kemungkinan dari menerjang banjir alias water hammer. Kalau seperti itu, wajib belah mesin dan ganti part-nya,” analisa Ute, mekanik Ultra Speed Racing (USR) daerah Jl. Panjang, Jakbar.

Masih menurutnya, suara itu juga bisa akibat dari clearance seher dan boring yang longgar, maka terjadi suara klotok. Untuk harga setang seher orisinal Vario 125FI Rp 155 ribu, seher Rp 105 ribu, dan blok mesin seharga Rp 225 ribu (gbr.1).

Eits, saat menebusnya cek juga clearance antara piston dan boring. Caranya naik dan turunkan seher ke dalam boring blok mesin. “Kalo bisa jangan sampai nyeplos atau langsung los, tapi agak seret sedikit. Sehingga kelonggarannya gak terlalu banyak," sambung Ute.

Lain lagi, ucap Johny Holle, owner Johny Holle Motor (JHM) daerah Daan Mogot, Jakbar. “Bisa terjadi karena tonjokan rantai keteng alias tensioner (gbr.2) seharga Rp 85 ribu itu mulai lemah. Sehingga keluar suara aneh,” tutur Johny, mantan mekanik Honda. Oh, gitu!

Power ngempos dan nembak? Itu akibat kotoran yang menumpuk di filter udara (gbr.3) atau belum di servis. Jadi campuran udara dan bensin gak seimbang, makanya akselerasi ngedrop atau serasa telat bensin dan itu yang bikin nembak. Lebih baik ganti filter udara seharga Rp 70 ribu, kinerja mesin maksimal.

“Biar tarikan enak lagi, sekalian bersihkan injektornya. Cek juga tegangan aki, stabil atau enggak? Membersihkannya dengan cara diinfus (gbr.4) yang dilakukan secara langsung ke injektor pake cairan pembersih khusus. Proses ini hanya 20 menit dengan biaya Rp 75 ribu,” tutup mekanik USR.

Semoga bermanfaat. •(otomotifnet.com)