5 Part Yang Pantang Diotak-atik Saat Modifikasi Motor Injeksi

Dimas Pradopo - Jumat, 26 September 2014 | 09:02 WIB

(Dimas Pradopo - )

Tangerang - Demi hasil modifikasi yang memuaskan dan menjadi pusat perhatian, enggak sedikit motor modif yang mengalami korban amputasi maupun pemotongan pada bagian-bagian tertentu. Namun hal ini tidak bisa sembarangan dipraktikkan pada motor injeksi. Pasalnya banyak sensor-sensor dan peranti elektronik yang sangat sensitif dengan kelistrikan.

“Misal ada salah satu peranti yang diganti dengan versi aftermarket kadang enggak berfungsi. Ujungnya akan menyebabkan mesin enggak mau hidup atau menyala,” tukas Andi Akbar, empunya The Katros Motorcycles (TKM).

Nah khusus pembesut motor injeksi yang berencana memodif tunggangan kesayangan cukup ekstreme sebaiknya perhatikan beberapa hal berikut menyangkut apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Ini berlaku buat yang modifikasi jadi Japs Style, Cafe Racer, Street Fighter, Full Fairing atau aliran modifikasi yang lainnya. Silakan...


Kunci Kontak
Banyak yang mengganti sok depannya lebih besar dengan versi aftermarket maupun yang model upside down. Otomatis segitiga atas dan bawah serta kunci kontaknya (KK) ganti baru. Khusus motor injeksi, sebaiknya KK orisinalnya tetap dipertahankan. Soalnya pernah kejadian ada yang modif Suzuki Inazuma dan mengganti KK motor lain malah bikin mesin enggak mau menyala.

“Tapi setelah pakai KK orisinalnya, mesin hidup kembali. Ternyata di komponen KK Inazuma ada sensornya,” imbuh Atenx, panggilan akrab empunya TKM.


Pompa Bensin
Bila tangki bensin orisinal akan diganti dengan model custom, sebaiknya pompa bensin bawaan motor tetap dipertahankan. “Posisi maupun kemiringan pompa bensin berubah, berakibat kinerjanya tidak maksimal. Solusi yang saya lakukan yakni tangki orisinal bagian bawah masih saya pakai, tinggal bagian atas dan sampingnya bikin baru sesuai keinginan pelanggan,” tukas builder di Jl. Ciputat Raya, Kebayoran Lama, Jaksel.


Bank Angle Sensor
Beberapa tunggangan sport dilengkapi bank angle sensor atau sensor kemiringan. Nah bila rangka tunggangan dirombak total, otomatis posisi peranti ini berubah. Namun agar mesin tetap bisa hidup, sebaiknya penempatan peranti ini jangan sembarangan karena ada petunjuknya. “Jadi mau dipindah ke mana saja kalau posisinya sesuai petunjuk, mesin tetap bisa menyala,” tukas Donny ‘Batak’ Permana, penggawang Hantu Laut (HL).


ECU
Tunggangan sudah mengalami rombakan total, otomatis banyak peranti yang posisinya pindah ke tempat lain. “Bila posisi ECU berubah posisi, sebaiknya disimpan pada bagian yang tertutup untuk menghindari terkena air. Misal posisi awalnya menghadap ke atas atau tegak, usahakan letaknya sama seperti semula untuk menghindari adanya gangguan pada peranti tersebut,” tutup builder ngepos di Jl. H. Nawi Raya, Gg. H. Jeni, Jaksel.


Kabel Bodi
Bila ada proses custom atau ubah rangka dan disertai pengelasan, sebaiknya peranti ini dilepas dari rangka motor. Tujuannya untuk menghindari kabel bodi meleleh, terbakar maupun hubungan arus pendek saat proses pengelasan. (motor.otomotifnet.com)