Perawatan Mika Helm, Simpel Tapi Gak Boleh Sembarangan

Dimas Pradopo - Senin, 18 Agustus 2014 | 08:00 WIB

(Dimas Pradopo - )

Jakarta - Umur pemakaian dan jarak tempuh, bisa bikin performa kaca atau mika pada helm menurun. Faktor cuaca, debu dan gesekan bisa memicu tumbuhnya jamur dan goresan-goresan atau baret pada permukaan peranti itu. Efeknya, mika atau kaca buram, sehingga mengganggu bidang pandang rider ke depan. Makanya, kaca helm perlu dibersihkan sesering mungkin.

Eit, perkara membersihkan mika helm emang gampang, tapi enggak serampangan dan asal dilap aja, lo. Artinya, harus hati-hati agar tidak merusak si mika. “Kaca atau mika helm, bisa dibilang komponen yang cukup mahal dan vital. Salah perlakuan, bisa bikin baret dan pandangan pun jadi bias kalau kena sorotan lampu, khususnya malam hari,” jelas Agus Hermawan, owner Juragan Helm di Jl. Panjang, Kebon Jeruk, Jakbar.

Intinya, hanya perlu waktu sekitar lima menit untuk membersihkan permukaan kaca helm. “Ingat, jangan mengelap permukaan mika saat kondisi kering. Hal ini pun dianjurkan produsen helm. Bersihin dulu pake air biar kotoran di permukaan helm terangkat. Setelah itu bilas dengan sabun,” imbuh pria yang kaca helmnya tetap awet selama 5 tahun ini.

Nah, sebelum melakukan perjalanan jauh saat libur Lebaran, agar tetap menjaga kenyamanan serta keamanan jarak pandang, pastiin mika helmnya bersih. Kalo belom, ikuti langkah cara memberihkannya berikut ini.


1. Bilas seluruh permukaan kaca helm dengan air. Kaca helm berbahan dasar mika dan sangat sensitif, debu yang menempel dapat mengakibatkan baret pada saat pengelapan.


2. Selanjutnya bersihkan menggunakan sabun atau shampo, cukup pakai tangan (tanpa lap). Sebaiknya gunakan shampo yang mengandung silikon agar debu dan minyak pada permukaan kaca helm terangkat.


3. Setelah dibilas, keringkan secara perlahan dengan lap kain atau chamois. Untuk mendapatkan hasil maksimal gunakan lap yang berbahan microfiber.


4. Tisu helm. ”Bisa digunakan dalam keadaan emergency, maksudnya saat sedang melakukan perjalanan jauh,” saran Agus Hermawan. (motor.otomotifnet.com)