“Kalau harus beli rumah kunci baru, harganya lumayan dan mesti bongkar kunci jok di cover belakang. Tapi, kalau bisa bikin di tukang kunci kan lebih murah jatuhnya. Paling nggak sampai Rp 25 ribu. Tukang kunci udah siapin model kuncinya dan tinggal atur posisi magnetnya.” ucap Wasiman yang tinggal di Limo, Depok-Bogor.
Beda dengan Neyla. Sebab kunci kontak diperkirakan hilang tak jauh dari rumah. Makanya gak mau ambil resiko, warga Lenteng Agung, Jakarta Selatan ini, terpaksa beli rumah kunci kontak baru. “Nggak papa keluar duit lebih dikit. Tapi, motor aman diparkir. Karena kunci kontak dan mata kunci pengaman sudah beda dari aslinya,” yakinnya.
Kode Kunci
Coba cermati kode kuncinya. Ketika membeli motor, biasanya suka diberi dua kunci. Salah satunya, buat cadangan ketika kunci yang satu pertama hilang. Tapi, selain kunci tambahan, sobat juga akan menerima sebuah pelat besi dengan urutan angka di lembaran pelat tersebut.
“Pelat dengan nomor yang tertera di atasnya itu seri produksi dari pembuatan kunci. Jadi, sewaktu-waktu kunci hilang, bisa saja dibuat baru berdasarkan kode tersebut,” ungkap Sarwono Edhi, Technical Training Development PT Astra Honda Motor (AHM) selaku produsen motor Honda di Indonesia.
Konsumen bisa mengajukan proses pembuatan kunci jika hilang atau kerusakan di bagian belakang anak kunci (tempat magnet berada). Prosesnya, sobat cukup melapor ke dealer dengan membawa pelat tersebut. Nantinya, dari dealer akan diteruskan untuk proses pembuatan kunci ulang.
Meski tergolong canggih, tapi tentunya part mekanis tak luput dari problem. Namanya juga alat, pasti akan mengalami keausan. Tetapi, bukan keausan yang parah ya.
“Pernah alami seret atau terasa agak berat untuk membuka penutup lubang kuncinya. Waktu masih baru sih, biasa aja. Ringan diputarnya,” ujar Aprilia, pemakai Honda Scoopy lansiran 2010 asal Pondok Aren, Tangerang, Banten.
Maklum, bisa saja karena air hujan atau debu yang hinggap di panel. Akhirnya disemprotkan pelumas ke bagian dalam lubang anak kunci. Tujuannya, agar kunci tetap mulus diputar kembali. Dan, ternyata benar. Back to normal. “Sebenarnya boleh saja menyemprotkan cairan pelumas. Tetapi usahakan cairan tersebut, cairan yang tidak akan menjadi konduktor dan menyebabkan korsleting,” saran Sarwono Edhi.
Takutnya, cairan itu akan jadi penghantar terjadi hubungan pendek di soket yang ada di belakang panel kunci kontak. Meski pacuan sudah dilengkapi sekring, tetapi tentu sobat tak mau itu terjadi kan. Cairan penetran dan lubricant seperti WD-40, masih tergolong aman buat atasi masalah seret. Selain mampu lunturkan karat, cairan ini juga bisa melumasi biar gak terjadi friksi. (motorplus-online.com)