Namun begitu, sepatbor ala motor turing bukan berarti cuma ada dan boleh dipakai motor produk import. Pasalnya, tunggangan TVS Aphace milik awak Komunitas TVS Apahce Pontianak (KAPAK), justru meracik sendiri pelindung cipratan air dan kotoran ban depan dari part motor lain yang masih satu merek.
“Tujuannya, biar kesan motor turingnya kental. Makanya selain sepatbor depan asli tetap terpasang, di bagian atasnya pasang lagi part tambahan yang bahannya ambil dari sepatbor bebek TVS Neo,” terang Suro Supadio Purnomo, salah satu punggawa KAPAK.
Pakai part punya TVS Neo, karena bentuknya mudah dimodifikasi. Bahkan bikin dudukan baru atau breket sepatbor ke segitiga, prosesnya mudah. Sebab, separuh bagian part dipotong dan hanya diambil bagian depannya.
“Bekas potongan tadi pas sekali ada lubang buat dudukan braket dari pelat khusus yang memang sudah ada lubangnya. Lalu, kesan motor turing ditunjukan dengan mendesain ulang bentuk bagian depan dari sepatbor TVS Neo,” aku Purnomo dari Sekretariat KAPAK di Jl. Veteran No. 37, Pontianak, Kalimantan Barat.
Tapi, biar gerak naik-turun antara sepatbor atas dan bawah tidak berbenturan saat tabung sok bekerja, Purnomo mengaku tetap ada bagian sepatbor yang mesti dikorbankan tanpa menghilangkan nilai estetikanya.
“Bentuknya didesain ulang biar selaras dengan bentuk sepatbor yang atas,” tutup road captain-nya KAPAK itu. (motorplus-online.com)