Skubek yang mengaplikasi sistem penggerak roda ala Continuously Variable Transmission (CVT), pasti dilengkapi dengan sliding sheave. Ya, semacam piringan yang berfungsi sebagai dudukan dari rumah kopling ganda. Part ini, juga dilengkapi dengan pin roll sliding sheave. Ada juga pabrikan yang menyebut part dengan istilah pin driven face. Pin ini, punya beragam model.
Tetapi sebelum bicara tentang macam pin driven face ini, sebaiknya kenali dulu fungsinya. Disebut sliding sheave atau driven face, karena part yang menyerupai bentuk piringan ini akan bekerja naik-turun seiring bukaan grip gas untuk mendorong kopling menekan mangkuk kopling dan bikin motor berjalan.
Ketika grip gas dibuka, maka sliding sheave akan naik atau bergerak maju ke depan. Sehingga, belt yang ada di belakang bergerak turun demi membuat motor melaju. Begitunya pergerakan sliding sheave atau driven face ini, ditopang pin yang berada di semacam lubang atau got di driven face alias part yang digerakkan.
Di skubek macam Yamaha Mio, pin yang diaplikasi memiliki model layaknya batang. Model ini berbeda dengan pin yang ada di skubek Honda. “Di matik Honda seperti Vario, BeAT atau Scoopy, memiliki bushing lagi untuk melapisi kerja pin,” ungkap Ipin, mekanik JP Racing dari bilangan Kp. Sawah, Ciputat, Tangerang.
“Sedang di model lain, pin yang bertemu langsung dengan lubang. Jadi cenderung akan lebih cepat aus,” bilang mekanik berdarah Betawi ini lagi.
Usah khawatir. Jika pin ini aus, harga juga tidak tergolong mahal. “Untuk pin driven face Honda, satu set pin dijual Rp 4 ribu. Ada tiga set yang dipakai. Jadi, total sekitar Rp 12 ribu. Baiknya, cek kondisi pin ini setiap penggantian belt sekitar setiap 24.000 kilometer,” timpal Abdul Rohim, kepala mekanik bengkel resmi Honda di Kp. Sawah, Ciputat, Tangerang.
Coba dicek! (motorplus-online.com)