Dok.OTOMOTIF
Ilustrasi. Klep yang bocor bisa bikin busi gampang mati
Otomotifnet.com - Untuk menjaga mesin tetap bekerja dengan baik, tak ada salahnya bagi bikers untuk menjaga kerenggangan klep di pacuan. Sebab, jika kerenggangan klep tidak sesuai, maka bisa berakibat sesuatu juga di besutan. Misalnya, motor menjadi lebih boros konsumsi bahan bakarnya ketimbang sebelumnya.
“Menyetel kerenggangan klep bertujuan untuk memberikan jarak pemuaian antara klep dan silinder head. Karena perbedaan antara material baja (klep) dengan alumunium (silinder head) agar bisa pas pada waktu mesin dingin atau panas,” ungkap Sarwono Edhi, Technical Training Development PT Astra Honda Motor (AHM).
Menurut Edhi yang sapaan akrab pria berkacamata ini, jika setelan klep terlalu rapat, bisa mengakibatkan konsumsi BBM menjadi boros. Itu disebabkan kompresi yang bocor. Tapi, jika terlalu renggang, akan menimbulkan suara berisik di engine.
Nah, untuk itu, perlu setelan klep yang sesuai. Terutama, sesuai dengan kerenggangan yang dianjurkan pabrikan motor. Tetapi sekarang ini, kerenggangan klep tak hanya berdasarkan setelan filler gauge saja.
Untuk motor-motor tertentu, bisa juga ditentukan dari sim klep yang diaplikasi. Misalnya seperti Honda CBR 150 dan CBR 250 atau Kawasaki Ninja 250. Bahkan, Suzuki Satria FU150 yang basis mesinnya serupa dengan Suzuki FXR 150.
“Untuk FU150, bisa ganti ketebalan sim untuk setelan klep. Misal, pakai setelan klep in 0,10 – 0,20 dan klep ex 0,20 - 0,30. Tetapi, biasanya pakai yang in 0,15 dan ex 0,25,” ujar Sugio, Kepala Mekanik Suzuki Saharjo di bilangan Tebet, Jakarta Selatan.
Untuk harga sim klep yang layaknya topi untuk batang klep itu dijual sekitar Rp 27 ribuan untuk satu piece-nya. “Tetapi kalau perawatannya bagus, jarang sekali ganti sim klep,” beber Sugio.