Salah satu masalah yang timbul ketika air hujan deras bagi pengendara motor adalah terbatasnya jarak pandang. Kondisi ini akan membahayakan diri sendiri maupun pengguna jalan lain. Terlebih kalau jalur yang dilewati banyak ranjau berlubang. Bisa nyungsep!
Mengatur jarak cahaya lampu depan dan fokus cahaya sangat penting. Sehingga kondisi jalur bisa terdeteksi dari awal. Menurut Freddyanto Basuki, lampu utama dekat dan lampu utama memiliki standarisasi.
“Dipasang pada ketinggian tidak melebihi 1,5 meter dari permukaan jalan dan tidak melebihi 40 centimeter dari sisi bagian terluar Kendaraan,” jelasnya.
Dan yang lebih penting menurutnya, cahaya dapat memancarkan sinar paling sedikit 40 meter ke arah depan untuk lampu utama dekat dan 100 meter ke arah depan untuk lampu utama jauh. “Untuk motor harus dilengkapi dengan lampu utama dekat dan lampu utama jauh,” jelasnya lagi.
Wedijanto Widarso, GM Technical Service AHM mengatakan untuk motor, fokus harus di tengah baik menggunakan 1 atau 2 headlamp. “Karena motor harus tetap berjalan di kiri jalan, sehingga fokus tengah dapat menerangi lingkungan sekitar,” kata Wedijanto.
Banyak faktor yang membuat lampu motor tidak optimal menyinari jalan. Salah satunya pengaturan ketinggian sinar lampu yang tidak sesuai, sehingga sorotannya mengarah terlalu ke atas atau ke bawah.
Karena itu pemilik perlu menyetel kembali lampu agar tercapai sorotan ideal. Penyebab berubahnya arah sorotan lampu bisa bermacam-macam. Misalnya akibat dudukan lampu yang bergeser, mengganti bohlam dengan merek berbeda dan lainnya .
Caranya motor didekatkan ke tembok sampai ban depan menyentuh tembok tersebut. Lihat arah sinar lampu di tembok. Akan terlihat fokus sinar lampu. Bagusnya fokus sinar terlihat sedikit ke bawah dari posisi tengah lampu. Sebaliknya, jika fokus sinar lebih di atas lampu, harus setel ulang.
“Juga arahkan sorot lampu ke tengah. Agar sinar dapat fokus menerangi jalur yang dilewati motor,” tambah Benny Rachmawan, product Development Mitra2000.
Untuk setel lampu bisa dilalukannya sendiri. Misalnya di Honda Scoopy. Peralatan yang diperlukan enggak banyak, cukup sediakan obeng kembang, kunci pas 10 dan kunci T 10.
Pertama, lepas kedua baut pegangan pelat nomor dengan kunci T-10 dan kunci pas 10 . Kunci pas berfungsi hanya menahan putaran mur. Kemudian, lepas pegangan pelat nomor di tebeng depan pakai kunci yang sama dengan mengendurkan dua baut 10 mm pengancingnya.
Nah, usai itu, tengok bagian yang tepat di bawah lampu utama. Di sana ada kisi-kisi atau tiga lubang hawa. Kalau mengintip sedikit, di lubang paling atas terlihat ada baut. Lewat baut itulah kita bisa atur arah sorotan lampu utama.
“Colok baut itu pakai obeng kembang. Kemudian putar obeng tersebut ke kiri atau kanan. Kalau ke kanan, biasanya akan membuat sorot lampu jadi naik. Sebaliknya ke kiri, sorotan lampu akan turun ke atas,” terang Benny.
Oh iya, doi menyarankan saat melakukan penyetelan arah sorot lampu, sebaiknya saat malam hari atau di ruangan yang gelap sambil lampu dekatnya dihidupkan.
“Supaya mudah dalam mengatur titik sorotan yang ideal atau normal. Biar nantinya tidak mengganggu kendara lain dari arah berlawanan,” sarannya. (motorplus-online.com)