Mengintip Proses Pembuatan Helm SNI di Pabrik Cargloss

Dimas Pradopo - Senin, 15 Desember 2014 | 09:14 WIB

(Dimas Pradopo - )


Bogor – Helm Cargloss akhir-akhir ini mulai naik daun namanya seiring dengan makin banyaknya varian yang ditawarkannya. Cargloss juga dipercaya menjadi produsen untuk helm aksesoris yang dipasarkan pabrikan sepeda motor di Indonesia.

Kesempatan untuk mengunjungi pabrik helm Cargloss di Bogor, Jawa Barat tak disia-siakan (12/12) untuk mengintip langsung proses produksi helm! Di area seluas 30 hektar ini, Cargloss membagi pabriknya dalam beberapa tahapan kerja.

Yang menarik adalah melihat proses awal helm dibuat. Material dasarnya ada biji plastik dengan spesifikasi khusus.Biji plastik ini kemudian diolah di dalam mesin hingga menjadi batok helm. Mesin pencetak ini mampu mencetak satu buah batok helm hanya dalam waktu 65 detik. Cukup singkat ya!

Kemudian batok-batok helm ini memasuki tahap yang disebut treatment. Dimana batok helm setengah jadi ini dibersihkan dari debu dan kotoran dengan cara disemprot air. Setelah itu masuk kedalam proses pengecatan.

Setelah melalui proses pengecatan, masuk ke tahap detailing. Dimana helm-helm setengah jadi ini ditempeli stiker. Khusus helm pesanan ATPM detail grafisnya bisa disesuaikan dengan permintaan, lalu kemudian dipernis.

Helm-helm ini kemudian masuk kedalam proses assembling, pada proses ini dilakukan pemasangan busa, visor, tali helm dan lainnya.

“Pabrik ini memiliki kapasitas produksi sekitar 400 ribu buah dalam sebulan,” ungkap Harry Suherman, dari Harry Suherman, Presiden Direktur PT Mega Karya Mandiri, Manufactur helm Cargloss.

Nah, setelah helm jadi secara utuh, pihak Cargloss akan melakukan uji kualitas helm dengan menggunakan mesin. Disini ada lima alat yang digunakan untuk menguji kekuatan helm.

Proses yang dilakukan untuk mengetahui kualitas helm produksi Cargloss ini ada empat tahapan juga, yaitu;

1. Alat Tracking Point
Alat ini digunakan untuk menentukan titik-titik helm yang akan diuji. Sesuai starndarisasi SNI ada lima titik pengetesan yang ditetapkan antara lain, bagian depan, atas, belakang, samping kanan dan kiri.

2. Alat Penyerap Kejut
Alat ini digunakan untuk mengetahui daya redam helm terhadap benturan.

3. Alat Penguji Efektifitas Sistem Penahan
Alat ini digunakan untuk melihat seberapa kuat tali pengait helm sekaligus untuk mengetahui resiko helm terlepas dari kepala.

4. Alat Uji Penetrasi
Alat ini berbentuk seperti tombak dengan ujung runcing ini digunakan untuk melihat seberapa kuat helm menahan benturan benda tajam.