Sama seperti manusia, Flossie bisa melakukan berbagai fungsi pengetesan. "Dia dilengkapi dengan self learning mode yang membuatnya mampu mengetahui perubahan perpindahan gigi, merasakan kopling dan respon gas," ungkap Castrol dalam siaran pers-nya.
Meski terdengar hebat, namun tetap saja ada sisi yang tidak seperti manusia. Pasalnya, Flossie hanya bisa melakukan perpindahan gigi dan akselerasi yang sama dari waktu ke waktu. Tidak bisa dinamis seperti manusia ketika berkendara sesungguhnya.
Tapi, kekurangan ini justru menjadi pembeda dengan manusia. Castrol dapat menggunakan Flossie untuk melakukan perbandingan tes reliability dan repeatability oli yang berbeda dengan cara berkendara yang benar-benar sama.
Kelebihan lainnya adalah, Flossie tidak pernah merasakan lelah dan tidak pernah pegal di pantat karena duduk terlalu lama. Ia juga tidak pernah mengeluh saat harus berkendara di kondisi sangat dingin mencapai minus 4 derajat fahrenheit atau terlalu panas lebih dari 104 derajat fahrenheit dalam waktu yang lama. (motor.otomotifnet.com)