Otomotifnet.com - Kata aditif sudah tidak asing di telinga. Seperti kita tahu, aditif adalah salah satu komponen utama pada pelumas atau oli mesin. Oli mesin terbuat dari bahan dasar base oil, ada mineral atau sintetik yang kemudian harus dicampur dengan aditif agar bisa digunakan untu melumasi komponen mesin.
"Totalnya ada 9 aditif pada oli mesin, komposisinya tinggal sesuai dengan kebutuhan," buka Mardiani Indriastuti, Product Deputy Department Head PT Federal Karyatama, produsen Federal Oil.
Masing-masing merek oli pasti berbeda komposisinya. Perbedaan ini disesuaikan dengan keunggulan yang akan diberikan oleh pabrikan oli untuk konsumennya. Lalu apa saja aditif yang ada pada pelumas mesin ini? Wanita ramah yang akrab disapa Dani ini merincinya satu persatu sebagai berikut:
- Anti Oksidan, fungsinya untuk mencegah terjadinya proses oksidasi pada molekul pelumas.
- Detergent, untuk menjaga permukaan logam agar bebas dari kotoran.
- Dispersant, mengendalikan dan membawa kotoran agar terdispersi merata dalam pelumas.
- Anti karat atau korosi, untuk mencegah terjadinya karat pada bagian logam yang berhubungan dengan pelumas.
- Anti wear, mencegah gesekan dan keausan permukaan mesin.
- Friction modifier, untuk meningkatkan tingkat kelicinan film pelumas.
- Pour point despressant, mampu menjadikan pelumas tetap mudah mengalir pada temperatur rendah.
- Anti foam, mencegah terbentuknya busa ada pelumas.
- Viscosity improver, untuk menjaga viskositas oli pada suhu rendah dan tinggi. (motor.otomotifnet.com)
"Totalnya ada 9 aditif pada oli mesin, komposisinya tinggal sesuai dengan kebutuhan," buka Mardiani Indriastuti, Product Deputy Department Head PT Federal Karyatama, produsen Federal Oil.
Masing-masing merek oli pasti berbeda komposisinya. Perbedaan ini disesuaikan dengan keunggulan yang akan diberikan oleh pabrikan oli untuk konsumennya. Lalu apa saja aditif yang ada pada pelumas mesin ini? Wanita ramah yang akrab disapa Dani ini merincinya satu persatu sebagai berikut:
- Anti Oksidan, fungsinya untuk mencegah terjadinya proses oksidasi pada molekul pelumas.
- Detergent, untuk menjaga permukaan logam agar bebas dari kotoran.
- Dispersant, mengendalikan dan membawa kotoran agar terdispersi merata dalam pelumas.
- Anti karat atau korosi, untuk mencegah terjadinya karat pada bagian logam yang berhubungan dengan pelumas.
- Anti wear, mencegah gesekan dan keausan permukaan mesin.
- Friction modifier, untuk meningkatkan tingkat kelicinan film pelumas.
- Pour point despressant, mampu menjadikan pelumas tetap mudah mengalir pada temperatur rendah.
- Anti foam, mencegah terbentuknya busa ada pelumas.
- Viscosity improver, untuk menjaga viskositas oli pada suhu rendah dan tinggi. (motor.otomotifnet.com)