“Saya coba hitung modal komponen sekitar Rp 38 juta, sementara saya beli motor bekasnya Rp 6 juta. Saya yakin sekali kalau (ada) pabrik yang membuat motor listrik dengan spesifikasi yang sekelas, sangat mungkin diproduksi massal dan terjangkau masyarakat.
Spesifikasi dasar sepeda motor listrik saya rasa sederhana, bisa melaju dengan kecepatan 120 km/jam, minimal bisa menempuh jarak 150 km sekali charge, pasti akan sangat laku di pasaran,” jelas pendiri PT Kukuh Surya Kurnia (Kaeska) ini.
Lantas apa saja persiapan dan bahan baku yang dibutuhkan jika ingin dibuat massal? “Saya selalu mengatakan, memproduksi kendaraan listrik secara massal, perlu dipersiapkan adalah perubahan mindset terlebih dahulu, secara teknologi kendaraan listrik bukan hal baru, memproduksi massal motor listrik juga samalah proses di production line-nya, hanya berbeda di motor penggerak saja.”
Tersirat ia mengimpikan dukungan dari pemerintah, masyarakat, dan pelaku bisnis otomotif untuk mendukung produk berenergi alternatif. Kalau ada kepedulian yang lebih besar lagi Kukuh yakin itu akan berujung tersedia pabrik pembuat DC motor, AC motor, hingga baterai lithium.
BIAYA OPERASIONAL MURAH
“Saya sangat berharap pabrikan sepeda motor yang sekarang ada segera memproduksi sepeda motor listrik, dan saya yakin harganya tidak akan terlalu mahal per unitnya, kami siap membantu.
Motor harian saya yakin cukup dengan motor berdaya 3–5 KW saja, dengan kapasitas baterai untuk menempuh jarak 100 km, medium-fast charging sudah sangat bagus untuk dipakai harian dan daya listrik yang terpasang di rumah masih mencukupi,” katanya lagi.
Aspek biaya operasional pun diklaim lebih irit dibanding motor berbahan bakar bensin. “Operasional motor listrik ini secara Rupiah sekitar Rp 3.000 per 100 km dengan mengacu tarif listrik sekarang, asumsinya Rp 1.000/KWH.
Motor ini secara teknis membutuhkan 30 AH x 76V = 2.280 KWH, anggap saja Rp 3.000 setiap kali charging dari kondisi kosong. Jika motor dikendarai secara ekonomis akan mampu menempuh jarak sekitar 130 km. Kemungkinan bisa lebih, jadi kita average saja Rp 3.000/100 km,” rinci Kukuh.
Murahkan! • (motor.otomotifnet.com)