Diperkirakan akan mencapai 150 juta orang pada 2014. Dengan jumlah penduduk Indonesia di tahun 2013 mencapai 251.160.124 jiwa. Itu berarti, hampir setengah penduduk Negeri ini masuk kelas menengah.
Dalam satu dekade terakhir pertumbuhan ekonomi Indonesia melahirkan banyak kelas menengah baru yang mengonsumsi barang dan jasa non kebutuhan primer. Peranti komunikasi (gadget), barang elektronik, mobil murah dan ramah lingkungan LGCC (Low Cost Green Car) termasuk sepeda motor yang harganya bisa digapai penduduk kelas menengah.
Hal ini turut melambungkan penjualan barang-barang tersebut sehingga berpengaruh besar pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. BPS mencatat ekonomi Indonesia sepanjang 2013 tumbuh sebesar 5,78 persen. Semua sektor ekonomi tumbuh pada tahun lalu.
Moment ini juga dianggap positif oleh produsen sepeda motor seperti PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) yang melakukan seting harga sesuai dengan kemampuan konsumen kelas menengah.
"Saya memperkirakan kemungkinan adanya pergeseran pemilihan produk dari bebek dan matik ke sport yang mempengaruhi lifestyle masyarakat di kelas menengah,” buka Eko Prabowo, GM Marketing Communication & Community Development Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM).
Sebagai contoh adalah pertumbuhan sepeda motor jenis sport yang jumlahnya terus meningkat. Dari market share hanya 8 persen dari total penjualan sepeda motor nasional, sepeda motor jenis ini, kini memiliki pangsa pasar hingga 14 persen berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI).
"Contohnya penjualan Yamaha R15, harga R15 dan DP yang cocok dengan kantong penduduk kelas menengah. Akibatnya, dalam waktu hanya 23 jam, banyak masyarakat Indonesia berlomba-lomba berebut R15 yang unitnya terbatas lewat inden online beberapa waktu yang lalu,” jelas pria bersahaja ini.
Kedepannya, bukan tidak mungkin segmen sport di Tanah Air terus meningkat jumlah penjualannya karena dirasa pas dengan kemampuan keuangan dan lifestyle masyarakat di kelas menengah. (motor.otomotifnet.com)