Tidak Semua Pabrikan Motor Terganggu Demo Buruh

Dimas Pradopo - Kamis, 31 Oktober 2013 | 16:58 WIB

(Dimas Pradopo - )


Jakarta - Aksi buruh yang kembali berdemo menuntut kenaikan angka kelayakan hidup (31/10), berupa kenaikan upah hingga Rp 3,7 juta dirasakan berbeda oleh pabrikan motor di Indonesia. Ada pabrikan yang sengaja menutup fasilitas produksinya, tapi ada juga yang mengaku tidak merasakan efeknya.

Hari ini, PT Astra Honda Motor (AHM) mengaku menghentikan produksinya. "So far kita off produksi dan operasional sampai dengan setengah hari ini dan masih melihat kondisi yang kondusif," jelas Thomas Wijaya, Deputy General Manager Sales Division PT AHM.

"Selama aman dan kondusif, tidak emosional dan anarkis ya namanya demokrasi aspirasi silahkan jalankan," ungkapnya. Meski begitu pria ramah ini mengaku peristiwa ini sedikit banyak memberikan dampak negatif pada plan produksi. "Untuk bulan ini pasti ada pengaruhnya," aku Thomas.

Ketika ditanya berapa kisaran upah yang diberikan oleh PT AHM untuk buruhnya, Thomas mengaku pihaknya sudah memberikan gaji di atas upah minimum provinsi (UMP). "Astra sangat memperhatikan kesejahteraan karyawan, sampai ke level operator," yakinnya.

Sedang Kawasaki mengaku tidak terlalu terkendala. "Tempat kita enggak ada demo. Tapi kami sudah kirimkan perwakilan dari serikatnya," aku Dewi Septianti, Sales Promotion Deputy Department Head, PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI).

Di Yamaha pun, nampaknya tidak terlalu terasa efeknya. Ketika dikonfirmasi apakah produksi tetap berjalan atau tidak, General Manager Promotion and Community Development PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) Eko Prabowo hanya menjawab singkat, "Insya Allah," ungkapnya.  (motor.otomotifnet.com)