Bisa dan boleh dimodif sendiri
Kalau dipahami, penggunaan Moroti ini dinilai lebih ekonomis dan fleksibel, terutama untuk mendukung pemilik usaha kecil dibandingkan dengan motor roda dua. Faktor muatan dan keamanan menjadi pertimbangan pemakainya.
"Motor roda dua bisa juga dipakai buat mengantar air minum mineral atau gas ke rumah, tapi muatannya kurang banyak. Dan harus ada modifikasi lagi untuk tempat gas atau air minum tadi. Muatan jadi terbatas, diisi banyak malah kurang aman," aku Ade, juragan kelontong di Jl. Al Husna, Cikunir, Bekasi.
Pengakuan Ade bisa jadi mewakili beberapa pengusaha lain. Sehingga Moroti jadi alternatif mengangkut barang. Tidak hanya di kota, di desa dan pelosok pun, Moroti sudah begitu akrab dengan masyarakat untuk angkut hasil bumi dan usaha lain. “Kalau modifikasi motor biasa untuk angkut barang, takut enggak kuat. Sebab, jumlah beban barang yang dibawa sangat besar,” jelasnya lagi.
Tingginya permintaan Moroti ini terlihat pada penjualan setiap bulannya. Para produsen mengaku, bisa menjual rata-rata 200-300 unit sebulan untuk wilayah Jabodetabek.
"Kelebihannya selain muatan, gardan juga lebih kuat. Gigi mundurnya seperti kendaraan roda empat makin mendukung kenyamanan. Pengusaha yang sebelumnya pakai pikap pun banyak beralih ke motor roda tiga," ujar Edi Setiawan, Marketing PT Maju bersama Surya Indah Motor, distributor Moroti yang dilabeli Montrada.
Beralihnya masyarakat dari motor roda dua ke roda tiga juga bermasalah di SIM. "Motor roda tiga cukup pakai SIM C, sama seperti motor roda dua. Buat pengusaha yang baru beralih dari roda dua, tidak perlu rekrut orang lagi. Kalau pakai pikap, tentunya butuh SIM A, sedangkan yang punya SIM A untuk kelas usaha kecil, masih sedikit," tambah Marzuki Marketing Viar motor roda tiga.
Untuk mesin, diakui hampir sama dengan motor. Rata-rata yang dijual di Indonesia memiliki kapasitas mesin 150cc dan 200cc. Keduanya juga dibedakan dengan jumlah muatan.
Mesin berkapasitas besar memiliki gardan lebih besar dengan daya angkut yang lebih banyak juga. Mesin 150cc memiliki daya angkut 500 kg. Sedangkan yang 200cc memiliki daya angkut 750 kg. Daya angkut yang lebih banyak tentunya juga didukung bak yang lebih luas. "Untuk yang 200cc bak lebih panjang 25cm," bilang Marzuki.
Dengan kapasitas bawaan yang lebih, tentu butuh peranti ciet mumpuni juga. Untuk itu, "Viar sudah melengkapi peranti pengereman standar, rem tangan dan kaki disesuaikan dengan kapasitas bak. Juga sudah didukung dengan gigi mundur layaknya mobil bak terbuka."
Selain standar, bentuk modifikasi juga laris manis. Seperti bentuk gerobak, perpustakaan, kafe motor, warung motor dan sebagainya. "Kalau mau bikin modifikasinya, langsung bisa pesan. Tinggal pilih gambar dan model yang ada atau bawa sendiri. Kita juga melayani modifikasi yang menunjang usaha," pesan Edi Setiawan. Menarik! (motorplus-online.com)
DAFTAR HARGA
Viar Rp 19.000.000
Kaisar Triseda Rp 18.000.000
Montrac Rp 19.500.000
DayangRp 18.000.000