"Dengan value for money yang reasonable, kami percaya diri bisa mendistribusikan 33 ribu unit New Blade setiap bulannya," buka Yusuke Hori, President Director PT AHM.
Value lebih pada New Blade bisa dilihat dari desain barunya yang total berbeda dari varian sebelumnya. Selain itu penyempurnaan pada mesin dan rangka demi performanya juga diyakini mampu menarik minat konsumen.
Salah satu fitur yang tidak dimiliki oleh New Jupiter Z adalah disk brake belakang dan boks bagasi dengan kapasitas lebih luas. Sedang mesinnya, meski setara, tapi masing-masing punya keunggulan.
Soal kapasitas mesin Honda Jupiter Z unggul dengan 113 cc, powernya 6,6 kW atau setara 8,8 PS pada 7.500 rpm. Sedang New Blade yang hanya 109,1 cc punya tenaga 8,4 PS di 7.500 rpm, cuma beda 0,4 PS saja.
Meski kalah tenaga, Honda Blade yang sudah dilengkapi teknologi roller rocker arm dan variable ignition control system diyakini punya konsumsi bahan bakar lebih baik.
Seperti dijelaskan oleh Kenji Kawaguchi, President Honda R&D Southeast Asia , Honda New Blade dikembangkan berdasarkan daya tarik motor bebek di mata konsumen Indonesia yaitu salah satunya memiliki konsumsi bahan bakar yang ekonomis.
Harga jual New Blade juga bersaing. Dijual hanya Rp 14 juta dan Rp 14,2 juta untuk motif Repsol Honda. Kedua varian Honda Blade ini sudah mengadopsi casting wheel atau pelek palang. Sedang Jupiter baru dilepas Rp 14,6 juta untuk versi casting wheel dan Rp 13,79 juta untuk versi jari-jari.
"Kami percaya New Honda Blade akan menjadi standar baru segmen bebek medium di Indonesia," yakin Hori. Kita lihat saja, apakah yang disodorkan Honda pada New Blade 110R bisa menarik minat konsumen? (motorplus-online.com)