|
OTOMOTIFNET - Lakukan, karena kalau tidak, maka bakal ada kompetitor yang melakukannya. Pepatah marketing yang sudah lama tadi cocok buat menggambarkan pasar motor sport 150 cc Tanah Air. Bagaimana tidak? Kelas ini bukannya tak ada produk sama sekali sehingga akhirnya diisi oleh salah satu pabrikan.
Melainkan tak adanya inovasi membuat pepatah tadi terjadi di segmen ini. Ya, kita lagi ngebahas kasus pemasaran Honda-Suzuki versus Yamaha di kelas pek go nih.
TAK SEKADAR KATA
Honda memang raja di segmen yang pernah disebut oleh Asosiasi Industri Sepeda motor Indonesia (AISI) sebagai kelas bisnis. Up-grade dari GL-Pro ke MegaPro, lalu facelift dari MegaPro ke New MegaPro cukup diterima pasar dengan basis motor serupa dengan produk awal ’80-an.
Kisah berbeda terjadi di kubu Suzuki. Pabrikan berlogo S ini give-up di segmen 150 cc setelah sport tulen FXR mereka diskontinyu. Tambahan hasrat meluncurkan motor 150 cc tak kunjung muncul dan cukup pakai strategi harga dengan senjata 125 cc yang terbukti sukses.
Belakangan, ekspektasi konsumen di segmen 125 cc Suzuki berkembang ke arah 150 cc semenjak harga tak lagi kompetitif.
Di sisi lain, Yamaha menggodok serius produk untuk kelas pek-go ini dan merilis motor baru di 2007. Melihat sosok V-Ixion, mustahil PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI) membuat motor itu tanpa mensurvei impian konsumen di kelas ini.
Fitur (sasis deltabox) dan teknologi (injeksi, pendingin air) dikombinasi harga rasionable membuatnya laris hampir dua kali dibanding kompetitor terdekat. “Teknologi sekomprehensif ini dalam satu produk tidak tersedia di merek lain, maka konsumen sangat menghargai V-Ixion,” ucap Vincent Mulyono, direktur marketing YMKI.
Sementara sekarang, terendus kondisi pasar yang bergolak. Meski belum menunjukkan tanda kejelasan hadirnya Yamaha Byson, tak ada sinyal Honda dan Suzuki untuk tak merilis motor baru di segmen ini.
Dalam sebuah perbincangan dengan Julius Aslan, direktur marketing PT Astra Honda Motor (AHM), Honda berniat memperhatikan kelas ini.
Kabarnya, Honda MegaPro akan diganti produk baru. Namun dipastikan tak akan lebih canggih dari Yamaha V-Ixion. Karena untuk segmen sport tulen, Honda CBR150 tetap akan diluncurkan usai 2010 berganti.
Sementara Suzuki, Setiawan Surya, marketing manager PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), ATPM Suzuki, mengaku belum bisa banyak bicara tentang kehadiran sport 150-nya.
Meski demikian niat memasukkan motor tersebut ke pasar mendampingi Thunder 125 sudah ada.
“Kami belum dapat sample motor, kalau sudah kita bisa setting harga berapa dan lihat kapasitas produksi di sana (India, red),” ucapnya seraya mengakui inovasi di pasar saat ini sebuah keharusan.
Belakangan Kawasaki juga memoles kelas ini lewat produk segmented. Yakni KLX150 dan berniat merilis D-Tracker 150 model supermoto (OTOMOTIF No.40/XIX). Melengkapi line-up Ninja mereka.
Yamaha sendiri seolah tak mau kecolongan setelah meraja. Yakni dengan menghadirkan Byson secara halus ke publik. Cara ini mengingatkan pada kehadiran Sarah Aprilia, guru privat cantik dan misterius yang jadi perbincangan di situs komunitas.
Belakangan tokoh tersebut terkuak sebagai endorser sebuah produk perawatan pria yang sengaja dimunculkan sebagai isu lewat viral marketing.
Kehadiran motor sport baru ini diakui Vincent meski tanpa menyebut nama tipenya. “Produk sport baru Yamaha sedang dipersiapkan untuk konsumen yang ingin tampil macho dan bisa diutak-atik degan mudah,”ujarnya.
Sementara itu, Indra Dwi Sunda, PR promotion supervisor YMKI mengungkapkan, produksi motor Yamaha mengikuti kemauan konsumen.
“Kami keluarkan motor semata-mata untuk puaskan konsumen. Memang tidak bisa 100 persen memuaskan, tetapi beri jawaban atas impian mereka,” ucapnya diplomatis. “Bukan hanya kata-kata, tapi ini core (business, red) kami,” sergahnya.
Penulis/Foto : Tim OTOMOTIF