Jakarta - Tak hanya anti air, semestinya juga memiliki warna-warna cerah, agar bikers mudah dilihat ketika hujan, begitupun sebaliknya.Jas hujan tak hanya melindungi dari terpaan hujan ketika riding, namun harus memenuhi aspek safety.
Banyak pemahaman yang salah terkait tata cara pemilihan jas hujan. Misalnya dari segi bahan hingga desainnya yang dipilih hanya berdasarkan impresi sesaat. Jas hujan juga mutlak memiliki warna-warna cerah, fungsinya agar bikers mudah dilihat ketika hujan, begitupun sebaliknya.
Istilahnya dilihat dan melihat.Di tengah guyuran hujan, visibilitas pengendara menjadi berkurang. “Iya agar mudah dilihat, maka pilih jas hujan berwarna terang. Misalnya fluorescent orange atau fluorescent green,” bilang Eko Oktavianus, Personal Assistance Director Motoritz di Jl. Mahakam 1 Kebayoran Baru, Jaksel.
Bahan
Pastikan juga bahan jas hujan waterproofing. Lebih bagus lagi jika dilengkapi dengan lapisan coating yang berfungsi untuk proteksi terhadap terpaan air hujan. “Terdapat 3 kombinasi bahan jas hujan yang bagus, yakni material lining polyester yang dipadu dengan nylon dan dilapis dengan PU (Polyurethane) ,” rinci Eko.
Kemudian perhatikan pula resleting atau zipper-nya. Jas hujan yang bagus, dilengkapi pelapis agar air tidak dapat meresap ke sela-selanya. Selain itu resleting jas hujan yang baik umumnya dilapisi dengan kerah pelindung, sehingga tidak langsung kena terpaan air hujan dari depan. So, tak ada salahnya untuk observasi terlebih dulu sebelum membeli.
Berikutnya tinggal fitting jas hujan yang sesuai dengan ukuran tubuh. “Upayakan jangan terlalu ngepres. Gunanya agar lebih rileks ketika riding. Sebaiknya pilih yang ukurannya dua kali lebih besar dari jaket. Pilihlah jas hujan model terusan atau two pieces,” ungkap Vincent Triatmo Nugroho selaku produsen apparel bermerek Contin di Jl. Jakarta, No. 312, Bandung, Jabar.
Desain
“Desain harus memprioritaskan pergerakan pengendara. Aspek fungsi harus diutamakan dan juga harus praktis dalam penggunaan serta penyimpanan,” terang Rio Ferdinand S.Sn, MT, selaku Kepala Jurusan Desain Produk, Universitas Pelita Harapan.
Menurut Rio yang dulu dikenal sebagai modifikator motor dan juga bikers ini, sebaiknya pilih jas hujan model two pieces, yakni atasan dan bawahan. “Lebih aman. Bisa saja pilih one pieces asalkan ditambahkan strap di bagian pinggangnya supaya enggak menganggu pergerakan tetapi tetap melindungi dari hujan,” terang Rio, seraya bilang jas hujan harus optimal melindungi dan tidak mengganggu mobilitas pengendara.
Jas hujan two pieces ada dua model, yakni jas hujan yang dijahit maupun tanpa jahitan. “Untuk jas hujan tanpa jahitan memang lebih optimal memberikan proteksi, namun lebih berat bobotnya. Sebab umumnya berbahan baku karet yang di press. Sedangkan jas hujan yang dijahit lebih ringan, tetapi beresiko tembus melalui sela-sela jahitan,” ujar Irfan Arifahni selaku produsen jaket berlabel A1AM Bikers Shop.
Harga
Di pasaran banyak beredar jas hujan murah, tentu kualitasnya patut dipertanyakan. Untuk jas hujan kelas pedagang kaki lima, diyakini memiliki kekurangan yang terkait daya tahan dan usia pakai. “Jas hujan dengan harga di bawah Rp 100 ribu hanya bertahan untuk beberapa kali pemakaian saja, sehingga harus membeli lagi. Pada akhirnya sama saja, lebih baik beli yang mahal sekalian namun kualitas dan usia pakainya lebih awet,” jelas Eko.
Alhasil harga jual jas hujan ini dapat menjadi salah satu tolak ukur kualitas. Bahan, desain, fitur dan teknologi fabrikasi menjadi hal yang menentukan harga. “Range harga jas hujan yang berkualitas dapat ditakar mulai dari Rp 250 ribu hingga Rp 500 ribu. Dengan harga segitu, dijamin sudah cukup layak kualitasnya,” lanjutnya lagi. •(otomotifnet.com)