Lets Get Lost, Temukan Destinasi Indah di Pesisir Lampung

Dimas Pradopo - Jumat, 10 Oktober 2014 | 18:37 WIB

(Dimas Pradopo - )


Lampung - Semburat mentari pagi membangunkan tim Yamalube Supersport Riding Experience untuk bergegas mengeksplore eksotisnya alam provinsi Lampung. Tepat pukul 8.30 kami sowan sejenak di dealer Yamaha Lautan Teduh di Jl. Ikan Tenggiri, Teluk Betung, Bandar Lampung.

Kami disambut jajaran karyawan dealer yang pagi itu tengah beraktifitas. Bahkan kami sempat diadaulat untuk foto bersama. Wah berasa seperti artis nih...hehehe. Kami pun berbincang sejenak dan berbagi pengalaman. Bahkan kami juga diwawancarai lho.

"Mas tadi itu rutenya kemana saja? Trus dari sini mau kemana lagi? Bagiamana dengan kondisi motor Yamaha apakah ada kendala selama perjalanan," begitu tanya salah satu karyawan dealer Yamaha Lautan Teduh yang katanya hasil wawancara akan dimuat di official website dealer Yamaha Lautan Teduh.

Rampung bersosialisasi, kami melanjutkan perjalanan menuju destinasi wisata pantai yang banyak tersebar di Lampung. Jujur saja kami tidak paham rute, hanya bermodalkan GPS untuk memandu. Itupun sering error, alhasil beberapa kali tersasar. Tapi bukan masalah, karena ketika tersasar-sasar kami sibuk berfoto-foto pada spot-spot alam yang eksotis.

Memasuki tengah hari, kami menyempatkan diri untuk laporan kepada sang khalik, yakni melaksanakan ibadah Shalat Jumat. Dilanjut menyusuri pesisir Lampung dan akhirnya kami singgah di Pantai Arta yang ditengahnya terdapat pulau Tangkil. Sungguh sempurna pemandangan yang tersaja di depan mata. Gugusan pasir yang berkejaran dengan debur ombak terasa mendamaikan hati.

Untuk memasuki pantai Arta dikenakan tarif Rp 10 ribu tiap orang beserta motor. Di sepanjang pantai terdapat deretan gubuk untuk bersantai. Tak jarang pasangan muda-mudi terlihat asik memadu kasih, akhhh... jadi ingat rumah...hiks.. Beruntung sekali kami bisa singgah disini sambil mengetes performa oli Yamalube Superpsport.

Deru mesin motor Yamaha kembali kami gaungka untuk berlanjut ke Pantai Klara. Mirip seperti Pantai Arta yang banyak tersedia gubuk. Hanya saja pantai Klara lebih panjang dan banyak tersedia warung jajanan. Kami singgah sejenak untuk seting foto.

Tak lama kami melanjutkan perjalanan. Tercium aroma buah durian, wah rupanya Desa Padang Cermin banyak ditemui penjual buah durian. Hmmm....kami pun singgah untuk sekedar icip-icip, sambil bertanya kepada penjaja durian bahwa jalanan yang kami lalui mengarah kemana. Katanya jika diteruskan akan mengarah ke Teluk Kiluan. Namun menurut ibu paruh baya ini jalannya cukup berat alias rusak parah.

Perjalanan dilanjut, tetapi terasa ada yang kurang. Oiya kami lupa kalau belum makan siang. Target pun dipriotaskan untuk mencari warung makan. Namun setelah ditelusuri, kami tak menemui satupun warung makan. Ternyata warung makan terdekat jaraknya tial 30 km. Akhirnya bertemu warung makan pecel ayam dan sayur asem. Sambalnya terasa mantap. Maklum sang penjual merupakan penduduk urban asal pulau jawa. Ooo pantes, yuks ah mari makan. (motor.otomotifnet.com)