Tedy Suryadi, tentukan sesuai penggunaan.
Jika jaket dibuat untuk musim semi, harus tahu spek bahan windproofnya yang diterangkan dengan indeks bahan itu bisa melolosi berapa banyak udara permenit. Namun untuk negara tropis, sebenarnya mudah saja.
Pertama, pastikan peruntukannya. Apakah untuk berkendara di siang hari atau malam hari. Jaket yang adem buat siang hari didesain untuk nyaman pada 30-35 derajat celcius. Namun pada malam hari, jaket ini pastinya tergolong dingin dan bisa bikin masuk angin.
Peruntukan lainnya adalah apakah untuk daily use, sport turing atau adventure turing. Tidak ada jaket yang bisa didesain dan mampu memuaskan di semua kondisi.
Jadi meski di Tanah Air tidak perlu jaket musim panas atau musim dingin, “tapi tetap perlu menentukan sesuai penggunaaan,” tutur Tedy Suryadi, business &operational manager PT Sinergi Ventura Pratama, distributor Respiro.
Jaket Respiro sudah waterproof, windproof dan breathable.
Banyak calon pembeli bertanya mengenai tebal jaket. Menurutnya yang harus diedukasi adalah tebal tidak ada hubungan dengan performa jaket untuk perlindungan. Teknologi sudah maju, yang tipispun bisa mengalahkan yang tebal.
Ketiga soal tampilan atau desain yang harus ditempatkan pada urutan akhir, setelah teknologi dan fungsi. Jangan sampai karena desain lantas membuat tidak nyaman atau berharga mahal.
Pada Respiro, harganya juga dibuat terjangkau yakni berkisar Rp 300 ribu-Rp 869 ribu. Lewat spesifikasi tersebut diharapkan sudah membuat motormania nyaman dengan bahan yang sesuai.
“Untuk spesifikasi lebih tinggi bisa dipesan dengan harga yang sudah disesuaikan,” tambah Tedy. Sudah jelas ya! (motor.otomotifnet.com)