"Ini adalah tujuan yang jarang dikunjungi bikers, makanya kami tertandang untuk ke sana," ungkap Lerry Rahmat Rizky punggawa Caos Custom Bike yang juga seksi sibuk di SMOG. Selain itu rutenya berpulau-pulau jadi makin seru karena harus berkejaran dengan jadwal kapal penyebrangan Untungnya pria ramah ini rela berbagi cerita tentang perjalanan serunya, silahkan disimak:
11 Januari
Start hari Sabtu pagi dari Surabaya, tepatnya di hotel Pacific di daerah tanjung Perak. Dari Jakarta motor memang sudah dikirim terlebih dahulu ke Surabaya, jadi perjalanan kali ini menempuh rute Surabaya - Pulau Komodo.
Motor sebelumnya dikirim dari Jakarta naik kereta, juga ada dua mobil back up yang menyusul ke Surabaya via jalur darat bersama kru. Rombongan totalnya ada 9 motor, 2 mobil dan 6 orang kru. 9 motor ini terdiri dari 1 perwakilan komunitas supermotor Kracker Surabaya yang diwakili oleh wakil ketua nya yang bernama Danu.
Seharusnya jalur lewat Singaraja tapi karena keterbatasan waktu sampai di Gilimanuk diputuskan untuk lewat Denpasar. Lagi-lagi karena terbatas waktu, agar cepat kami dikawal oleh Patwal Polda Bali sampai Pelabuhan Padang Bay. Oiya, Di Bali ada tambahan satu rekan SMOG yang bergabung dari MotoX Bali bernama Zuko. Akhirnya rombongan sampai di Lombok jam 12 malam dan menginap di Lombok Garden.
Hari kedua baru bisa start jam 10 siang karena President SMOG, Bro Mario baru ikutan gabung dalam perjalanan. Dia nyusul langsung ke Lombok. Rutenya adalah kota Mataram Lombok - Sumbawa besar
Rombongan sempat terlambat dikarenakan salah satu motor mengalami troubel dan akhirnya terpaksa diangkut mobil untuk mempercepat waktu. Kita enggak mau ketinggalan kapal di pelabuhan.
Akhirnya rombongaan sampai di Sumbawa Besar jam setengah 6 dan dijeput oleh kakaknya Bro Bagus salah satu peserta rombongan yang kebetulan bekerja di Sumbawa besar. Sedang rombongan ke 2 sampai sekitar jam 8 malam. Malamnya dijamu makan ayam taliwang khas Sumbawa.
13 Januari
Rombongan melanjutkan perjalanan dari Sumbawa Besar ke Bima, kita berangkat jam 11 siang. Menurut penduduk, jarak tempuh ke Bima dengan mobil antara 6 sampai 8jam. Teryata jam 4 sore kita sudah masuk Bima. Dikarenakan trek yang ditempuh sangat seru, jalannya bagus licin halus dan lebar jadi bisa gaspolll...!!!!
Sampai di Bima kita menginap di Hotel Marina, dan salah satu anggota ikut bergabung. Brata nyusul langsung ke Bima dikarenakan ada tugas yang tidak bisa ditinggalkan. Oiya, salah satu peserta juga ada yang membawa istri langsung datang ke Bima karna ingin juga menyaksikan pulau yang menjadi keajaiban dunia.
Sesampainya di hotel mulai seru karena keterbatasan informasi dan belum pernah ada yang turing sampai ke Bima. Informasi simpang siur, menurut pihak penginapan di Labuan Bajo kita harus langsung siap-siap di Pelabuhan Safe dikarenakan penyebrangan cuma 1 kali sehari. Dan akhirnya kru kita malam-malam langsung berangkat ke Pelabuhan Safe untuk antri ambil tempat dan lihat kondisi apakah malam itu juga harus langsung ke sana, karena jaraknya kurang lebih 1 jam perjalanan.
14 Januari
Diputuskan hanya 6 motor yang berangkat diwakili oleh Pak Agus dengan KTM 690, Pak Sis, Bro Yogi dengan Husqvarna 610, Pak Doni yang naik Honda CRF250 juga Lery dan Brata yang naik KLX 250 bersama satu mobil. Sisanya, 4 motor dan 1 mobil ditinggal di hotel.
Kita brgkat jam 6 pagi dari Kota Bima dan sesampainya di Pelabuhan Safe kita sudah ditunggu salah satu biker asal Bima bernama Edi yg sudah menunggu sejak tersiar kabar SMOG sedang menyiapkan perjalanan ke Pulau Komodo.
Salah satu anggota langsung mencari info untuk penyebrangan balik esok hari dan kapal buat penyebrang ke Pulau Komodo. Setelah makan langsung mencari penginapan dan dapat hotel Laprima. Hebatnya, Labuan Bajo meski kabupaten kecil tapi infrastrukturnya sudah siap dengan bandara dan banyak hotel bintang 5 di sini
Sekitar jam 10 rombongan langsung nyebrang ke Pulau Komodo dibantu oleh Komandan Pos AL Labuan Bajo dengan menaiki kapal Patroli Searider dan dikawal 3 anggota AL. Sea Rider adalah kapal paling cepat dan aman di Labuan Bajo.
Akhirnya misi selesai, motor dan mobil yang di tinggal di Labuan Bajo dipaket via kontainer dan sampai saat ini belum sampai Jakarta. Sebagian kru ada yang terbang ke denpasar lalu kembali ke Bima untuk mengambil motor yang ditinggal di Bima dan kembali turing sampai Surabaya.
Ada yang punya kisah turing lainnya? (motor.otomotifnet.com)