Rangkaian Teknologi eSP Pada Skutik Modern Honda!

billy - Jumat, 29 November 2013 | 06:43 WIB

(billy - )


Denpasar - Dalam presentasinya di One Day Workshop, The Other Side Of Modern Matic yang kembali digelar (28/11) di Universitas Udayana, Denpasar, Bali, Sriyono dari Technical Training Instruktur PT Astra Honda Motor (AHM) bertugas membeberkan teknologi-teknologi sepeda motor matic terbaru. Untuk urusan yang satu ini, skutik Honda Vario Techno 125 menjadi model terbaru yang dikupas tuntas.

Pasalnya, motor berkapasitas mesin 125 cc ini boleh dibilang salah satu yang mengusung teknologi paling update dan lengkap. Pengabutan bahan bakarnya sudah mengusung teknologi injeksi bahan bakar PGM-FI. Selain itu, mesin yang digunakan dikembangkan dengan rangkaian teknologi eSP atau singkatan dari enhanced Smart Power.

eSP ini diterapkan pada tiga sektor sekaligus yaitu mesin yang berkaitan dengan ruang bakar, sistem pendinginan dan transmisi. Yuk kita bahas satu persatu!

ACG Starter
Yang pertama adalah ACG starter. Motor starter konvensional tidak ada lagi di Vario Techno 125. Gantinya starter di buat menyatu dengan alternator. Karena tidak ada motor starter dan susunan gigi starter maka suara saat menyalakan motor jadi sangat sunyi. "Karena tidak ada gesekan jadi hampir tidak ada suara. ACG starter juga syarat diaplikasikannya idling stop system," ungkap Sriyono.


Roller-type rocker arm
Sebenarnya rocker arm dengan roller sudah tidak asing lagi. Begitu juga dengan laher bambu pada as rocker arm, komponen ini sudah diterapkan pada Supra X 125 Helm In terbaru. Tapi pada Vario Techno 125 disempurnakan dengan ukuran roller yang lebih kecil. Jadi lebih ringan dan gesekannya berkurang.


Compact combustion chamber & air intake port
Kombinasi bore dan stroke Vario Techno 125 ini sama seperti PCX 125. Mengusung diameter piston 52,4 mm dan stroke 57,9 mm. Ruang bakarnya jadi 124,8 cc. Menariknya, ruang bakar disempurnakan dengan menghilangkan hambatan pada saluran masuk bahan bakar. Kalau sebelumnya terdapat sudut yang bisa menghambat aliran kabut bahan bakar, kini dibuat lebih lancar.

Offset cylinder & spiny sleeve
Ini adalah dua hal yang berbeda. Offset cylinder adalah posisi piston dan setang piston saat TMA (titik mati atas) yang tidak sejajar dengan posisi sumbu kruk as. Manfaatnya, ketika langkah usaha atau kompresi, gesekan antara piston dan dinding silinder semakin kecil. Piston dan setang piston akan bergerak tegak lurus tanpa menekan dinding silinder secara berlebih.

Sedang spiny sleeve adalah lapisan yang menyerupai kulit jeruk di balik dinding silinder. Fungsinya untuk melepas panas lebih cepat. Teknologi ini juga dipakai pada blok silinder Honda CBR 250R.

Light Weight Piston
Piston baru yang dipakai lebih ringan bila dibandingkan dengan piston Vario terdahulu. Pin dan rumah pin piston dibuat lebih kecil, selain ringan juga mengurangi bidang gesek antara piston dan dinding silinder. Oiya, diameter pin tetap sama yaitu 13 mm.

Higher rigidity for Crankshaft
Ini adalah kontruksi crankshaft yang lebih kokoh. Getaran di kruk as jadi lebih kecil. Makanya mesinnya halus. Salah satu langkahnya adalah dengan menggunakan bearing kruk as yang lebih besar.

Breather structure (crankcase & other)
Di balik blok silinder, selain ada jalur air radiator juga terdapat lubang pendinginan. Lubang ini mengalirkan uap panas di dalam mesin ke luar.


Built-in liquid cooling system
Sistem pendinginan air pada Vario Techno 125 diklaim lebih baik. Kini jalur airnya tidak hanya terdapat pada kepala silinder tapi juga ada di balik dinding silinder. Selain itu radiatornya memiliki core atau sekat lebih banyak. Pada radiator baru ini ada 19 core, sebagai pembanding PCX hanya 12 dan Vario 110 memiliki 14 core.


V-Matic
CVT pada Vario Techno 125 ini benar-benar baru. Rasionya lebih lebar dan dirancang dengan belt baru dengan elastisitas karet yang tinggi. Efeknya lebih awet dan mengurangi gejala selip.

Transmission
Gigi transmisi di belakang CVT juga banyak mengalami perubahan. Utamanya dengan konstruksi rib atau tulangan baru, Honda pun bisa mengurangi jumlah olinya agar lebih ringan bekerja. Beberapa bearing juga ditambahkan agar gigi transmisi lebih halus dan bebas getaran. (motor.otomotifnet.com)