Hambalang - Pilihan memang, ada tracker yang suka mesin bertenaga tapi ada juga yang demen mesin standar untuk bermain adventure off road. Seperti di ajang Extreme Ride Adventure Challenge (X-Race) yang berlangsung Sabtu-Minggu ini (9-10/11).
"Kalau saya pilih pakai mesin standar," buka Badru, salah satu starter yang turun dengan Yamaha X-Ride warna biru-putih. "Lebih mudah dikendalikan," yakin pemilik bengkel berjuluk Nusa Sari Teknik ini.
"Saat lewat trek batu di sungai yang kering, pakai motor ini lebih mudah. Kalau sudah bore up malah jadi liar, di gas gampang melintir," sambungnya.
"Urusan durabilitas juga lebih baik. Adventure seperti ini bisa menempuh jarak puluhan kilometer dan berjam-jam, beda dengan balap. Makanya mesin standar lebih aman, gak gampang jebol dan akhirnya malah nyusahin," jelasnya panjang lebar.
Hal berbeda diakui Lesmana dari komunitas off road LIBAS asal Citerep, Bogor. "Punya saya sudah bore up, hampir 180 cc," jelasnya.
"Iya bawanya lebih susah, over power saya sampai berkali-kali back flip alias terjungkal ke belakang," kekehnya. "Yang penting kalau bawa motor seperti ini harus bisa memperhitungkan kemampuan mesin, jangan asal geber biar tetap awet," ungkap Lesmana.
So, tergantung Anda, mau pilih mesin standar bisa, mesin bore up juga enggak ada salahnya yang penting tahu konsekuensi yang harus dihadapi. (motor.otomotifnet.com)
"Kalau saya pilih pakai mesin standar," buka Badru, salah satu starter yang turun dengan Yamaha X-Ride warna biru-putih. "Lebih mudah dikendalikan," yakin pemilik bengkel berjuluk Nusa Sari Teknik ini.
"Saat lewat trek batu di sungai yang kering, pakai motor ini lebih mudah. Kalau sudah bore up malah jadi liar, di gas gampang melintir," sambungnya.
"Urusan durabilitas juga lebih baik. Adventure seperti ini bisa menempuh jarak puluhan kilometer dan berjam-jam, beda dengan balap. Makanya mesin standar lebih aman, gak gampang jebol dan akhirnya malah nyusahin," jelasnya panjang lebar.
Hal berbeda diakui Lesmana dari komunitas off road LIBAS asal Citerep, Bogor. "Punya saya sudah bore up, hampir 180 cc," jelasnya.
"Iya bawanya lebih susah, over power saya sampai berkali-kali back flip alias terjungkal ke belakang," kekehnya. "Yang penting kalau bawa motor seperti ini harus bisa memperhitungkan kemampuan mesin, jangan asal geber biar tetap awet," ungkap Lesmana.
So, tergantung Anda, mau pilih mesin standar bisa, mesin bore up juga enggak ada salahnya yang penting tahu konsekuensi yang harus dihadapi. (motor.otomotifnet.com)