Memulai sesi kedua dari Kota Jantho, di pagi hari saja sudah membuat mata terpana. Dari sudut penginapan terlihat dua gunung yang saling berdampingan. Ternyata Gunung Seulawah itu ada dua, Seulawah Inong (perempuan) dan Seulawah Agam (laki-laki). Oh, ternyata pasangan bro!
Rute perjalanan yang dilalui kali ini meliputi kawasan Jantho - Siron - Kuta Malaka - Biluy dan finish kembali di Banda Aceh. Trek pendek ini bukan berarti membuat peserta Aceh Dirt Bike Adventure 2 bisa santai ngegas tunggangan.
Kejutan terjadi saat rangkaian riders memasuki kawasan Siron. "Kalau tahun lalu peserta hanya melewati bukit Teletubies, sekarang mereka akan melewati mamanya Teletubies," kata Jack salah satu punggawa dari CahRoad sambil bercanda.
Riders yang berhasil menuruni bukit ini langsung mendapatkan sebuah lencana dari panitia. "Bagian ini kami namakan jalur pro, karena memang terdapat handicap yang membutuhkan technical dari para peserta," tambah Reza Fahlevi, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudper) Kota Banda Aceh.
Belum cukup, perjalanan riders berlanjut ke daerah yang lebih datar. Namun, jalan yang dilalui tetap saja menguras tenaga karena trek ini dipenuhi genangan air dan lumpur yang licin.
Akan tetapi, sebuah pemandangan yang jarang terlihat terjadi ketika para peserta tiba di sebuah tempat yang konon dulunya menjadi pusat pelatihan tentara Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Terlepas benar atau tidak, tapi tempat ini memang sangat ideal untuk dijadikan kantong istirahat karena dekat dengan sumber air dan udaranya pun cukup sejuk.
Mengajak peserta untuk mampir kesini bukannya tanpa alasan. "Kami ingin memperlihatkan keluar kalau Aceh adalah sebuah tempat yang aman," tambah Reza lagi.
Memang benar, buktinya untuk penyelenggaraan ajang ini saja pihak pemerintah yang diwakili Disbudper, komunitas trail adventure CahRoad dan pihak Kepolisian hingga Tentara saling bekerja sama.
Oke, 281 riders juga dipaksa melahap tanjakan curam berbatu saat masuk ke Kuta Malaya. Stamina dan skill riders benar-benar diuji karena ini adalah handicap terakhir di etape II ini. Selanjutnya, peserta harus melaju tunggangannya untuk menjangkau garis finish yang terletak di Lapangan Blang Padang, Banda Aceh.
"Event ini bertujuan mempromosikan pariwisata Aceh khususnya eko wisata. Untuk itu kami berharap Aceh Dirt Bike Adventure ini akan menjadi event tahunan," tutup Reza. (motor.otomotifnet.com)