Solo - Mumpung musim liburan, yuk mampir ke Keraton Kasunanan Surakarta (Keraton Solo). Pasalnya tak hanya kemegahan bangunan Keraton yang bisa dilihat, namun juga ini nih. Beberapa mobil langka koleksi keraton Solo.
Diantaranya Fiat lansiran 1907, lalu Royal Chrysler limousine lansiran 1937, serta Mercedes Benz 190 (yang ngetop disebut Mercy kentang) 1955. Mobil-mobil tersebut tersimpan dalam ruangan yang tembok luarnya tertulis Gedong Gitoswandhono.
Salah satunya Fiat antik yang bertuliskan Kyai Wimonosoro 1907. Menurut KGPH Puger BA, seorang kerabat keraton Solo, mobil yang bentuk bodinya mirip kereta kuda namun dibagian depan ada hidungnya (ruang mesin) berwarna kuning gading milik Paku Buwono X (PBX).
Berdasar pantauan yang ada. Tertulis sedikit soal spek teknisnya. Seperti mesin 4 silinder, bodi handmade, serta cat orisinal. Data lainnya, mobil itu berbahan bakar bensin serta berpenggerak rantai. Buktinya komponen rantai terlihat di balik lingkar pelek palang ala pelek dokar.
Headlampnya mirip lentera. Untuk menyalakannya, mesti menggunakan karbit. Unik pula sisi interior yang berlantai kayu, terbagi dua ruang. Kabin depan tempat pengemudi, dengan posisi setir serta tuas persneling di sebelah kanan. Sedangkan ruang belakangnya kabin penumpang. Joknya model jok sofa, lebar dan nampaknya empuk.
Kebayang tuh betapa gagahnya PB X duduk di situ ketika Fiat ini berjalan. Oh ya pada footstep kiri terdapat jok kecil. Nampaknya jok itu buat pengawal, yang konon bertugas membuka tutup pintu mobil.
Sayangnya saat ini, mobil itu hanya tersimpan di sebuah garasi keraton dan bukan untuk dilihat publik. Berbeda dengan unit Royal Chrysler limousine lansiran 1937 berwarna hitam. Mobil klasik buatan Amerika itu juga milik PB XI.
Kondisinya utuh banget. Cat asli mobil sedan berplat nomor AD 20 tersebut berwarna hitam lumayan masih bagus. Walaupun sedikit lusuh pada beberapa sisi. Uniknya lagi, mobil yang emblem bodinya masih lengkap tersebut terdapat sekat kaca antara ruang kabin pengemudi dan kabin penumpang. Bisa jadi bertujuan supaya kalau penumpang berbicara, supir tak bakal dengar.
“Mesinnya 6 silinder 4000 cc. Pasokan bensinnya karburator. Konsumsi bahan bakarnya sekitar 1:6,” ungkap Abdullah Kamsidi, seorang narasumber yang juga anggota PPMKI Solo yang mengaku pernah merawat Chrysler serta Mercedes Benz lansiran 1955.
Kabarnya mobil itu pernah juga dinaiki oleh bung Karno. Penasaran?, Monggo mampir Keraton Solo deh. Oh ya untuk melihat mobil koleksi Keraton itu dikenai biaya masuk Rp 10 ribu rupiah perorang. Satu lagi jam buka garasi keraton juga tebatas. Berdasar info, hanya dari jam 9.00 sampai dengan jam 14.00 . Buruan. (mobil.otomotifnet.com)