Piawai menyiapkan mobil reli sudah kebiasaan, bagaimana jika terjun langsung
Jakarta - Biasa bangun mobil reli untuk customer, Wiewie Rianto lebih bebas saat membangun Mitsubishi Lancer GTi keluaran 1993 untuk dirinya sendiri. Meski sebenarnya ‘Evo' tersebut milik sang adik, Toto Rianto, namun akan lebih banyak dipakai Wiewie. Pembangunan juga dilakukan di bengkel Firna Protechnic, tempat Wiewie bekerja.
Meski terlihat standar, tapi memiliki kemampuan hebat
Disebutkan oleh pereli bertubuh subur tersebut, pembangunannya memakan dana sampai Rp 500 juta. Wajar saja, sebab komponen-komponen yang terpasang merupakan merek wahid semua. Sektor kaki-kaki jadi hal penting di reli. Sebab itu diambil komponen yang sudah terpercaya.
Kotak bertuliskan FEV ini untuk mengaktifkan pemadam kebakaran secara elektris
Sokbreker dipercayakan pada Reiger. Merek ini dipakai oleh pereli dunia, bahkan WRC sekalipun. Harganya nyaris menyentuh Rp 150 juga untuk 4 unit. Plus harus memesan per tambahan untuk beberapa trek berbeda.
Pisau diselipkan pada jok, untuk memotong seat belt jika tiba-tiba macet
Selain itu, arm juga berbeda, ganti keluaran Cusco yang sudah pillowball. "Dengan model ini, gerak suspensi menjadi lebih bebas," sebut Wiewie. Sektor mesin juga ditingkatkan. Berbagai internal mesin sudah diganti. Seperti camshaft Tomei 290o. Piston andalkan CP serta conrod Brian Crower. Untuk mendinginkan suhu oli di dalam mesin, ditambahkan oil cooler 13 row.
Roll-bar custom bikinan bengkel R-Speed yang berlokasi di Cipinang, Jaktim
Untuk mengatur kinerja mesin, ECU standar mesin 4G63 jelas sudah tak terpasang. Berganti pakai Motec seri M800. "Dipilih karena memiliki output dan input yang cukup banyak. Selain itu, karena cuma ini saja yang nganggur," kekeh pemukim di Kelapa Gading, Jakut tersebut. Penentu prestasi selanjutnya ada di girboks. Sistem dogbox yang jadi andalan.
Banyak pilihan pelek disesuaikan dengan kondisi trek
Keluaran Xtrac dipilih, sebab tak perlu injak pedal kopling untuk proses pindah gigi. Dana yang dikeluarkan berkisar Rp 100 juta. Inilah kuncian sang mekanik di ajang sprint reli. Dengan serangkaian modifikasi dan persiapan, Wiewie berhasil menjadi juara 1 grup GR2 di kejuaraan daerah sprint reli di Jatim beberapa waktu lalu. • (otomotifnet.com)
Plus:
- Memiliki kekuatan di semua titik
Minus:
- Sudah tidak enak lagi kalau dipakai harian
DATA MODIFIKASI
Mesin: Porting, polishing Camshaft: Tomei 290º Per klep: Tomei Piston: CP Stang piston: Brian Crower Oil cooler: 13 row ECU: Motec M800 Tenaga: 265 dk Girbok: Xtrac. Dogbox Sokbreker: Reiger Jok: Corbeau Safetybelt: Sabelt Brakebias: Willwood Handbrake: Hidrolis Pemadam: Elektrik RPM: Apexi Slang rem: Braided Roll-bar: Custom R-Speed Setir: Sparco Shiftlight: Motec Kopling: Exedy Bushing arm: Cusco pillowball Driveshaft: Custom USA