Warnanya yang biru doff berpadu karbon, memaksa mata untuk meliriknya.
Otomotifnet.com - Honda Civic milik Steven ini, kendati kelirnya tak terlalu ramai namun sedap dipandang.
Belum lagi kalau melihat detail ubahan yang mengacu aliran street racing, pastilah setuju kalau harmonisasinya pas!
Pada bodi, Steven yang tinggal di sebuah apartemen di kawasan Taman Anggrek, Jakbar ini melakukan ubahan tak terlalu frontal.
“Hanya pakai body kit model Type R dan lips spoiler dari JS Racing plus wing-nya,” ujarnya.
Sedang kap mesin yang dilapis karbon menurutnya terinspirasi dari karya Mugen. Semua pengerjaan itu dilakukan di bengkelnya, F1 Bodywork di Jl. Panjang Arteri Kedoya, Jakbar.
Seperti disinggung di awal, sebagai finishing seluruhnya dilapis stiker biru doff, kecuali kap mesin dan wing karbon.
“Warnanya keren kan? Sayang kualitasnya kurang bagus, bagian ujung gampang lepas,” jujur pria kelahiran Jakarta 27 Desember 1991 ini.
Ubahan berikutnya konsentrasi untuk menguatkan aura racing, terutama sektor kaki-kaki.
Pelek aplikasi Rays tipe T37 palang 6 berdiameter 18 inci lebar rata 8,5 inci. Inilah pelek yang dicap 'enggak pernah salah'.
Sebagai alas kaki adopsi Pirelli, depan 225/40-18 sedang belakang sedikit lebih lebar, 235/40-18.
Biar ceper, suspensi ganti tipe coilover dari GAB untuk semua roda. Yang heboh sisi rem, ke-4 bagian gunakan kaliper 8 pot yang menjepit cakram 356 mm!
Kebayang kan kepakemannya karena standar hanya 1 pot (piston)? “Kalau di lampu merah enggak perlu direm sudah berhenti sendiri, hehee...,” ujar Steven sambil terkekeh.
Untuk apa rem sepakem itu? Tentu tak hanya mengejar kesan racing, tapi ada hubungan dengan performa mesin yang sudah ditingkatkan.
“Daleman mesin sih standar, tapi dipasang turbo kit HKS dan NOS,” terang sarjana akuntansi Universitas Tarumanegara ini.
Untuk manipulasi manajemen mesin, dipasang piggyback Dastek Unichip Q+ oleh bengkel Excess Motoring, Pluit, Jakut. Wah, pasti makin ngacir ya!
Mendukung kesan racing, interior pun tak lupa diubah. Paling utama ganti jok model bucket seat dari Bride, dipadu seatbelt Takata dan roll bar.
Lantas dasbor terpampang berbagai indikator demi memantau kinerja mesin, yaitu tekanan turbo, kevakuman dan tegangan aki, semua produk Defi.
Walaupun aliran racing, Steven tak melupakan sistem audio yang di-setting oleh DIN Audio Mega Glodok Kemayoran.
Lihat deh tatanan audio di bagasi, walaupun tak terlalu heboh, namun lebih dari cukup untuk sekedar menemani perjalanan atau kongkow bareng teman-teman. Cakep! \
DATA MODIFIKASI
Pelek : Rays T37 18x8,5
Ban : Pirelli 225/40-18 & 235/40-18
Sokbreker : coilover GAB
Cakram : Altech 356 mm
Kaliper : Altech 8 pot
Underbrace : Cusco
Swaybar : Cusco
Turbo : HKS
Radiator : Altech 2 ply Open
Filter : HKS Blow off
Valve : HKSStrut
Bar : Cusco
Muffler : Fujitsubo
Piggyback : Dastek Unichip Q+
Jok : Bride
Seatbelt : Takata
Roll bar : custom
NOS : NX
Head unit : Alpine 117E
Subwoofer : Prokick
Twitter : HART
Amplifier : Venom
F1 Bodywork : 0819-08887687
Mesin dicangkok kit turbo dari HKS lengkap dengan intercooler khususCivic FD
Bucket seat ditemani roll bar, NOS dan berbagai indikator di dasbor
Bagasi penuh dengan sistem audio, tapi ambil ban serep masih gampang
GT Wing dari JS Racing, mengentalkan kesan balap di area buritan
Tiap roda dikasih kaliper Altech 8 pot, ciet banget!