Daihatsu Gran Max Pikap Antimainstream

Senin, 20 Oktober 2014 | 18:14 WIB


Modifikasi sedan, SUV atau MPV itu sudah biasa. Biar anti-mainstream, M. Alam Nasir, warga Tangerang ini justru mendandani jenis pick up. "Sedan sudah pernah, SUV dan MPV juga sudah pernah. Makanya, sekarang iseng dandani pick up," buka Alam, sapaan akrabnya.

Memang, urusan mendandani mobil, sudah banyak yang jadi korban M. Alam Nasir. Importir daging sapi ini sudah menekuni dunia otomotif sejak 2007. Mulai modifikasi motor, mobil drag race hingga kontes audio kelas Sound Quality Level di awal tahun 2014 lalu.

Modifikasi pun tak asal. "Aku adaptasi gaya pikap yang bisa dipakai balapan di luar negeri. Jadi dilihatnya keren. Hanya saja, tidak murni balap, tapi untuk harian. Yang penting terlihat beda dengan dengan pikap pengangkut sayur," kekeh pemilik perusahaan PD Cisadane ini.


Paling kentara pada aplikasi pelek berdiameter 22 inci yang biasa diaplikasi pada SUV premium. "Aku tebus dengan harga Rp 22 juta. Tapi aku lupa mereknya apa," tambah pria penyuka motor Kawasaki Ninja ini.

Selain itu, bagian bak kini ditutup dengan rangka besi. Hal ini untuk menunjukkan jati diri bahwa pikap ini bukan untuk pengangkut barang.

Memasuki sektor kabin, langsung tercium aroma balap dari pemakaian setir racing Momo Corse. Hal ini dipadu dengan jok dan door trim yang dibalut kulit sintetis berwarna merah dan hitam yang merupakan warna kebesaran PD Cisadane di ajang balap.

Memasuki kabin, dimanjakan audio dengan sistem 3-way. Head unit standar diganti HU monitor Pioneer tipe AVH-1450DVD yang sudah mampu membaca USB, iPod dan DVD dengan beragam format video. Maksimalisasi suara dari speaker 3-way, didukung power amplifier Venom 4 channel yang letaknya menggusur glove box.

"Meskipun pikap, suara harus berkualitas sound quality. Ini namanya anti-maintstream," tutup Alam. • (mobil.otomotifnet.com)