Walaupun masih duduk di bangku SMA, tetapi sudah pintar untuk mengatur keuangan untuk modifikasi. Coba simak ceritanya.
Berbagai cara tentunya bisa dilakukan, demi mencapai impian yang telah diidamkan sejak lama. Menentukan konsep yang cemerlang pun menjadi salah satu kunci utama.
Lihat saja karya Bob Nampira pada Honda Jazz RS lansiran 2012 miliknya. Aliran street racing jadi pilihan, dengan alasan enggak mau mainstream.
Interior beraroma street racing
"Saat ini sangat berkembang aliran stance atau hellaflush. Kalau pakai konsep itu lagi, terlalu mainstream. Makanya pilih aliran ini aja, biar enggak banyak yang samain," jelas pria yang kerap disapa Bob ini.
Untuk membangun, ternyata butuh waktu hingga 2 tahun lamanya. Mengapa? Jelas saja, Bob enggak mau meminta dana secara langsung kepada sang ayah.
Karena ruang mesin tergolong sempit, jadi terlihat berantakan. Tapi urusan tenaga, jangan diragukan!
Alhasil, dengan keinginan yang gigih, tabungannya pun diatur agar bisa mendandani gacoannya. Walau pun dengan sistem menyicil.
"Iya, saya dikasih uang jajan per bulan sama ayah. Saya pakai hanya ¼ dari yang dikasih. Kalau ayah pulang dari Surabaya, saya minta untuk isikan bensin. Jadi tabungannya bisa awet deh," jelasnya sambil tertawa.
Interior disulap ala balap. Roll bar 4 titik melintang di kabin belakang
Alhasil, bodi yang awalnya berkelir hitam, bisa disulap menjadi kuning. Tetapi, Bob enggan untuk cat ulang. Akhirnya, dipilih sistem body wrapping.
Nah, siswa SMAN 77 di Cempaka Putih, Jaktim ini pun mulai menggarap mesin. "Saya percayakan pada bengkel Engineplus. Biar tenaga lebih enak, cuma di-porting polish dan papas kepala silinder saja. Ya, tenaga jadi lumayan oke deh," jelasnya.
Coilover lansiran BC. Cocok untuk bolak balik sekolah
Tenaga sudah sesuai dengan target. Tapi sayangnya, anak bungsu dari 2 bersaudara ini enggan untuk menyebutkan power maksimal yang keluar saat dynotest.
Urusan mesin selesai, kini waktunya untuk menggarap kaki-kaki. Dengan tujuan, agar handling tetap mumpuni untuk di jalan raya maupun sirkuit.
Pelek dipilih motif palang dan kelir terang. Walaupun replika, tapi tetap menunjang tampilan street racing
Akhirnya pilihan jatuh pada coilover lansiran BC, yang memang sudah tersedia untuk Jazz dengan kode bodi GE8 ini. "Pilih ini karena harganya lumayan terjangkau. Sudah sangat cukup kok untuk harian ataupun drag race. Bantingannya pun enggak keras, justru tergolong masih empuk," jelasnya.
Masih bekal tabungan, ternyata masih cukup untuk menggarap interior. Karena pakai kaca bening, jadi kabin harus terjamah dong.
Bisa terlihat sepasang jok replika Recaro SR3 berkelir merah. Sangat kontras dengan nuansa eksterior. Dipadukan seatbelt lansiran Takata untuk kedua jok. (mobil.otomotifnet.com)
DATA MODIFIKASI :
Interior
Setir: Nardi Deephorn
Jok: Rep. Recaro SR3
Seatbelt: Takata
Takometer: Autogauge
Shiftknob: Spoon Sport
Roll bar: Custom 4 titik
Strutbar: Ultra Racing
Eksterior
Wrapping: Kuning Oracal
Kap mesin: Carbon
Air scoop: Carbon
Spoiler: Modullo Carbon
Lampu belakang: Fit Depo
Mesin
Porting and Polished by Engineplus
Head: Custom by Engineplus
Throttle body: Reamer by Engineplus
Piggyback: Dastek Q+, Dastek I-Drive
Slang radiator: Samco
Exhaust: Full Custom DD Exhaust
Filter udara: K&N Typoonkit
Strutbar: Hurricane Kopling: Exedy Stage 2
Pulley: Custom Lightweight by Undercontrol
Kaki-kaki
Pelek: Rep. Spoon Regamaster 15 inci
Ban: GT Radial Champiro SX2
Coilover: BC
Baut roda: Projectnui
Cakram: ATE