Apalagi mereka pengusaha komponen mobil eks limbah yang bermarkas di Bandung. “Kadang saya harus kirim barang ke Jakarta,” ujar Robi.
Pilihan terbaik adalah Daihatsu Gran Max versi blind van yang notabene minim kaca. Tetapi biar mobil terlihat gaul dan mempresentasikan usahanya, harus dibuat modis.
“Biar kata mobil barang, juga harus dandan,” kelakar Robi yang memang selalu 'gatal' dengan besutan standar. Mulai dari aksesori hingga kaki-kaki, kena jamah tangan jahilnya.
Blind van berkelir putih polos tadi diberi livery toko dengan logo R-Kups hasil olahan computer cutting agar terlihat mentereng layaknya service car.
Uniknya, karena aksesori add-on tak banyak tersedia, Robi membuatnya sendiri bergaya custom. Sebut saja air control depan dan belakang, side marker lamp hingga head lamp (lampu utama) juga dibuat american style gaya '90-an.
Makanya per dan sokbreker diperkuat dengan komponen aftermarket yang lebih keras. Per depan pakai Eibach, sementara yang belakang tetap standar.
Tetapi, agar kuat membawa beban berat, sok belakang lantas dijejali Old Man Emu jenis gas. Sok depan tetap standar karena per sudah Eibach dan hanya untuk diisi 2 penumpang.
Biar keren, pelek standar kaleng dibuang jauh-jauh. Gantinya Hayashi rims berdiameter 15 inci bernuansa billet look. Makin keren, karena dop tengah berlogo Daihatsu tetap terpasang rapi. (mobil.otomotifnet.com)
Data Modifikasi
Eksterior
Headlamp: Custom
air control depan: custom
air control belakang: custom
Rear foglamp: OEM Daihatsu
Interior
Jok: Recaro Modular
setir: Alpina 4-spoke
Interior: Bungkus suede
Audio
HU: Pioneer
Speaker depan: venom
speaker belakang: venom
sub woofer: venom monoblok
Kaki-kaki
Pelek: Hayashi 15 inci
Per depan: Eibach springs
per belakang: OEM stock
sok belakang: Old Man Emu