Secara standar, mobil berpenumpang 2 tadinya dibekali mesin 3 silinder berkode F6A dengan kapasitas 660 cc. "Ganti mesin supaya lebih berperforma," ungkap Ayen lagi. Penggantinya, masih dari Suzuki, yakni K10A yang diambil dari Suzuki Wagon R.
Keuntungan mesin ini dibanding standarnya karena kapasitas mesin meningkat menjadi 1.000 cc serta jumlah silinder bertambah jadi 4. Sehingga mesin tak terlalu bergetar.
Memudahkan seting mesin, Ayen memasang ECU Haltech PS500. Supaya lebih sempurna, dilakukan tuning oleh Ovi Sardjan dari Haltech Indonesia. Dengan kombinasi turbo, ECU Haltech serta jeroan mesin standar, tercatat tenaga sebesar 110 dk dengan boost 0,6 bar. Cukup besar mengingat dimensi Karimun yang kecil serta versi pikap yang ringan.
Tidak ada kesulitan ketika memasang mesin. Pe'er yang cukup menyita perhatian yakni mencari transmisi manual milik Wagon R. Sebab standar mobil bertransmisi otomatis. Diubah menjadi manual atas permintaan pemilik yang memang lebih senang transmisi manual.
Kini menggunakan model projector dengan HID di dalamnya. Sehingga sinarnya lebih terang dan fokus. Uniknya, di dalam lingkaran proyektor tersebut terdapat rona merah yang semakin membuat tampilan lampu berbeda.
Sementara itu, pelek mengandalkan Enkei berukuran 13 inci dengan lebar 8 inci. Ban terpasang saat ini 175/60R13, tidak bisa dipasang yang lebih lebar lagi karena akan bersentuhan dengan bibir sepatbor. "Ini saja udah gesrot kalau belok," jujur Ayen.
Kabin, diisi dua bucket seat. Mengentalkan nuansa sport dengan deretan indikator tambahan untuk memantau kinerja mesin. Menyelaraskan terhadap ubahan yang dilakukan pada mesin serta kaki-kaki. (motorplus-online.com)