Toyota Previa 2.4L 2004, Paduan Suara Tua-Muda

billy - Selasa, 3 Juli 2012 | 08:05 WIB

(billy - )


Komposisi lagu yang tercipta dari getaran pita suara para belia yang dipadu lantunan nada dari mulut orang yang lebih tua, pastinya berbeda dan akan menciptakan satu kesan yang lebih berkarakter. Paduan suara seperti ini seolah ingin diterapkan oleh Danny Krisnandi, pembesut Toyota Previa asal kota Bandung, Jabar.

Memang cukup mengesankan ketika OTOMOTIF melakukan tes dengar di kabin MPV dengan kapasitas dapur pacu 2.400 cc ini. Pasalnya sound quality yang dihasilkan di kabin lapangnya, punya karakter bertenaga namun tetap elegan berkat sentuhan efek sound imaging yang sangat terasa di telinga.

Rasa ingin tahu semakin menjadi ketika mencermati semua komponen driver yang terpasang pada interior Previa kelir hitam ini. Sepertinya Danny sangat selektif dalam pemilihan komponen audio di mobilnya. Mengingat beberapa barang yang dipakainya tergolong sudah berumur, namun tetap serasi berkolaborasi dengan kualitas suara yang dihasilkan produk digital yang umur produksinya masih terbilang muda.

Artinya di sini, pemilihan komponen serta kecermatan memadu-padankan karakter suara dari tiap driver, menjadi nilai plus dari sistem audio yang mirip dengan paduan suara tua-muda.

Menurut pengakuannya, awalnya Ia sekadar ingin mengganti speaker belakang, yang saat itu posisinya di samping jok tengah. "Sebelumnya hanya Sony coaxial sebagai gantinya speaker standar. Tapi kelamaan diprotes sama anak saya karena suaranya kecil, sebab suara dari speaker depan tidak sampai ke jok tengah tapi suara subwoofer aktif lebih dominan," beber pria murah senyum ini.

Alhasil, lanjut pehobi travelling itu, midbass berikut tweeter Vifa yang disokong passive crossover 2-way custom mesti mampu memenuhi permintaan Danny. Yaitu menjadikan suara terdengar seolah naik ke penumpang tengah dan belakang, namun tidak terdengar dari sisi penumpang depan dan sopir.

Untuk sektor kabin depan, sebelum menganut sistem 3-way speaker, Danny masih mempercayakan pada kualitas speaker Grundig 2-way. Setelah pindah jalur ke settingan 3-way, akhirnya digantilah semua komponen berupa midbass Eton 7 inci, midrange Vifa MG10 serta tweeter Grundig.

Ternyata pria 37 tahun ini pun kewalahan lantaran sebagian besar komponen audio yang digunakannya terbilang sudah berumur. Paling muda seperti speaker belakang, subwoofer serta kabel-kabel. "Dan ternyata tidak semua barang lawas compatible dengan produk baru, apalagi kalau dibarengi dengan pemakaian multiple power yang bisa memicu pop noise."

Akhirnya racikan final yang diterapkan Denny, instalatur  Windu Audio di Jl. Windu No.27, Bandung, Jabar ini pun memuaskan telinga Danny termasuk putra kesayangannya. Kondisi ini tak bedanya dengan selera tua dan muda, yang tetap dapat dipadukan lewat satu sistem dengan settingan berbeda.
(mobil.otomotifnet.com