Lexus IS250C Monster For The Smiley Ninja

billy - Senin, 4 Juni 2012 | 10:05 WIB

(billy - )

 
JAKARTA - Tak ada satu pun yang sanggup mengalahkan pesona monster Lexus IS250C milik Daigo ‘The Smiley Ninja' Saito pada ajang Achilles Formula Drift (FD) seri 1 di Malaysia (19-20/05) lalu. Punya nickname The Ninja, OTOMOTIF lebih senang menyebutnya Smiley Ninja karena Daigo selalu tersenyum ramah ketika mengobrol.

Rasanya hanya sedikit bagian bodi dengan lampu milik Lexus IS yang dipakai, sisanya terbilang punya segudang kelebihan dasyat yang bikin drifter lain merinding ketika harus berhadapan dengannya.

1.200 DK
"Di FD, kebanyakan pakai mobil tua. Sementara, Lexus is a classy car, tak banyak drifter yang pakai Lexus. Kita ingin terlihat beda dan menghargai sponsor dengan memakai mobil baru," terang drifter yang di-support penuh oleh Achilles ini.

Apalagi, Daigo selalu beranggapan bahwa tak ada satu pun mobil yang tak bisa dipakai drifting, hanya tergantung bagaimana membangunnya.

Mesin 2JZ-GTE VVT-i yang terpasang rapi tanpa satu pun kabel terlihat di ruang mesin punya rahasia tersembunyi. Kapasitas standar 3.000 cc langsung melonjak ke 3.400 cc begitu stroker kit Brian Crower, dengan piston JE berdiameter 87 mm terpasang.

Di-setting dengan kem high lift, juga dari Crower berdurasi 272 dan 280 derajat. Kapasitas ruang bakar yang membengkak, disemprot bahan bakar high octane oleh injektor SARD dengan debit 1.000 cc per menit.

Usung Garrett GTX4294R, turbo berdimensi gambot, biasanya punya kelemahan dengan lag di putaran rendah. Pastinya turbo butuh jeda waktu untuk bekerja. Nah, Daigo pun menambahkan perangkat NOS yang diatur oleh komputer untuk membantu putaran bawah.

"Kita setel boost 2 bar untuk FD Malaysia, jadi tenaga hanya 1.000 dk. Maksimum boost ada di angka 2,2 bar dengan power maksimum 1.200 dk," ungkap Robbie Nishida, sahabat sekaligus penerjemah yang selalu menemani OTOMOTIF berbincang.

Tak hanya mesin, sisi interior sampai bodi yang terpasang pasti jadi pusat perhatian. Ia mengaku masih mengandalkan pelat asli di sepatbor. Hanya pintu, atap, kap mesin dan bagasi telah berganti dengan karbon fiber. Intinya, bagaimana harus membuat mobil seringan mungkin, agar tenaga mesin benar-benar tersalur sempurna ke roda. Jadi, segala sesuatu yang tak perlu harus dibuang.

Safety tentu tak boleh dilupakan. Hasilnya, roll cage yang kini jadi struktur pengganti kekuatan bodi. Lihat saja, mulai dari apron depan yang dipotong, sepatbor depan dan belakang, pilar B hingga bagasi terbilang kosong melompong. Pintu pun hanya menyisakan bentuk dan engsel, dengan kaca yang berganti akrilik tipis.

Tapi, mengintip detailnya, bodi yang dikerjakan oleh Kazama Auto ini di-reinforced total, menyisakan titik bekas las di sekujur bagian. Wing yang memenuhi bodi belakang ternyata punya rahasia. "Biar kelihatan keren saja, enggak terlalu pengaruh kok," kekeh pria yang selalu menggunakan gaya kartun Jepang ketika berfoto.

Nah, begitu buka kap mesin, ternyata hanya mesin buas dengan intercooler custom yang terlihat. Radiator dan oil cooler hijrah ke belakang. Seluruh jalur kabel tersembunyi rapi lewat bawah, dan kabel untuk lampu melalui sepatbor.

Hasilnya, The Smiley Ninja pun tak sulit menyabet juara 1 Achilles Formula Drift Malaysia, tanpa pernah mendapatkan OMT (One More Time) dari juri.

Drifter Minimalis
Kalau hanya sekadar membicarakan spek, jelas terlalu banyak keistimewaan yang dibangun bengkel Esperanza di daerah Shiki, kawasan Saitama, Jepang. Hebatnya, Daigo hanya butuh 2 orang mekanik kepercayaannya, Kohei Miyake dan Toshimitsu Masuda ketika bertanding.

Bukan tanpa alasan, Daigo dipercaya punya kelebihan sebagai drifter yang sangat mengerti apapun tentang mobilnya. Dia tak segan turun langsung membenahi seandainya ada sesuatu yang ingin dibetulkan. Contoh ketika lampu depan Lexus copot, Daigo langsung mencari bor kecil dan mengunci kembali dengan cable ties.

Drift yang butuh kecepatan saat menikung, artinya mesti didukung kaki-kaki mumpuni. Pilihan sang Ninja yakni labelan Megan yang tak diragukan lagi kekuatannya menahan beban mobil dengan torsi monster ini.

Dibantu sokbreker DG5 dengan swift spring, gerak Lexus ini terlihat begitu anggun ketika menempel sang lawan. Semuanya tersambung dengan LSD OS Giken 2-way yang ditransfer melalui perbandingan gigi akhir 3,7. Transmisi sequential yang dipakai mengandalkan Hollinger 6 percepatan.  (mobil.otomotifnet.com)