Pengujianya melintasi ujung barat Indonesia hutan hujan tropis dengan medan ekstrem tanjakan terjal, turunan tajam yang berkelok-kelok akrab sekali dengan lumpur dan bebatuan
Jakarta - PT. Nissan Motor Indonesia (NMI) baru saja menggelar Ekspedisi bersama All New Navara NP300 ke Tanah Rencong, Aceh (20-23). Setibanya di Pulau Weh, Sabang, NMI sudah menyediakan 7 unit All New Nissan Navara NP300 dari dua tipe yang tersedia SL dan VL. Langsung saja OTOMOTIF memilih All New Navara NP300 tipe SL.
Suspensi rigid 5-link dengan coil spring melahap medan ekstrem
Tenaga Berlimpah
Masuk ke kabin, tersaji transmisi manual 6 percepatan terasa menggoda, apalagi dapat kabar kalau bakal menguji trek beraroma off-road. Pada konsol tengah persis di bawah putaran AC, terdapat fitur pendukungnya nih, sebut saja Hill Descent Control (HDC) dan di sampingnya ada selektor untuk sistem gerak 4 roda.
Tampilan dashboard mirip dengan X-Trail hanya lubang AC yang berbeda bulat
Perjalanan menuju Kilometer 0 diiringi konstur jalan terbilang mudah. Didominasi trek lurus dan sepi, membuat kaki jadi gatal untuk injak pedal gas lebih dalam, untuk memacu mesin diesel kapasitas 2.488 cc, yang mampu memuntahkan tenaga 163 dk dan torsi maksimum 143 Nm.
Trek aspal penuh tikungan tajam mudah dilewati berkat teknologi Vehicle Dynamic Control (VDC
Akhirnya rasa penasaran itu terpuaskan. Walau setiap perpindahan gigi terasa sedikit keras, namun mencari torsi maksimumnya sangat mudah. Saat jalan di kecepatan 80 kpj, mesin hanya berputar di kisaran 2.300 rpm.
Transmisi manual dengan 6 percepatan cocok di medan off-road
Mesin berkode YD25DDTi dengan turbo intercooler terbukti mengasyikkan. D-cab ini begitu mudah diajak kencang, namun begitu menikung pun, gejala body roll terbilang minim, berkat teknologi Vehicle Dynamic Control (VDC), walau punya dimensi bodi lumayan gambot yakni P x L x T, 5.255 mm x 1.850 mm x 1.820 mm dan wheelbase 3.150 mm.
HU Kenwood 7 inci lengkap dengan bluetooth dan kamera mulus
Fitur seru lainnya saat pengetesan hari kedua di seputaran Bireuen, Aceh Utara. Walau masih terlihat sedikit aspal, namun dipenuhi tanjakan turunan dan kondisinya banyak lubang dan kerikil karena masih dalam tahap perbaikan.
Tidak masalah, OTOMOTIF langsung memanfaatkan fitur Hill Descent Control (HDC). Tinggal menekan tombol gambar mobil menurun dan tombol akan menyala kuning. Hasilnya turunan yang lumayan tajam mampu dilewati dengan mudah, tanpa perlu memutar fitur 2WD ke 4H atau 4LO, jadi tetap menggunakan 2WD saja. Begitu pula di tanjakan, cukup menggunakan 2WD aja.
VL Penuh Fitur
Masuk hari ketiga, pengujian semakin seru. Kali ini, tipe tertinggi VL yang jadi andalan OTOMOTIF. Bedanya, varian ini sudah dilengkapi transmisi otomatis 7 percepatan dan fitur pendukung lain seperti cruise control, tombol Start/Stop dan spion tengah dengan kompas petunjuk arah.
Rute sempat berubah karena GPS tambahan di kabin tak mampu menunjukkan posisi yang akurat. Bisa jadi akibat lebatnya hutan yang mengelilingi trek. Alhasil, tujuan berikutnya Meulaboh terpaksa berganti.
Dari Takengon, Aceh Tengah lanjut perjalanan melewati Taman Nasional Gunung Leuser dengan medan yang sangat ekstrem, diliputi hutan lebat, lengkap dengan trek off-road buatan alam yang dikelilingi jurang dan tanjakan turunan terjal dengan jarak tempuh sekitar 476 km.
Kali ini, mesti mencoba fitur 4WD dong. Pilihan pertama cukup di posisi 4H. Berjalan di kecepatan sekitar 40 kpj dengan putaran mesin sekitar 2.300 rpm, All New Navara tetap santai melibas tanjakan terjal tanpa slip.
Begitu ketemu turunan tajam yang licin, saatnya mode 4L yang dipilih. Berjalan hanya di kisaran 10 kpj tanpa menginjak pedal rem. Percayakan saja pada fitur Hill Decent Control (HDC). Hasilnya, All New Navara berhasil membuktikan dirinya sebagai d-cab tangguh dengan segudang fitur. • (otomotifnet.com)