Kesan yang Otomotifnet.com dapat kala mencicipi baris kedua adalah lega. Dengan tinggi 172 cm ruang kepala lega. Begitu pula ruang kaki, dimana lutut tak mentok dan masih ada ruang gerak. Kala dipakai untuk dua penumpang, baris kedua mobil bermesin 1.8 liter ini menawarkan arm rest untuk sandaran tangan.
Selain itu, sistem pendinginan kabin juga cukup baik, berkat hadirnya double blower di bagian bawah yang memudah pengoperasian. Sayangnya, posisi louver yang berada ditengah kabin, membuat sebaran udara dingin kurang merata. Untuk kabin yang lebih sejuk, butuh waktu lebih lama daripada louver di plafon.
Akomodasi penumpang dibekali dengan beberapa laci di belakang tuas persneling, cup holder pada sisi pintu dan di sisi jendela baris ketiga. Asiknya, tiap baris terdapat lubang lighter. Sehingga saat mengecas alat elektronik, penumpang tak perlu berebut.
Saat berpindah ke baris ketiga, kesan sempit hadir dari bentuk jok yang kecil dan ruang kaki yang sedikit. Hal ini membuat ruang gerak penumpang di baris ketiga sangat terbatas. Untungnya ruang kepala cukup lega, sehingga tak sampai membuat penumpang menunduk.
Toh demikian, baris ketiga ini tampaknya lebih berfungsi sebagai ruang kargo. Karena banyaknya ruang akomodasi barang dan jok yang dapat dilipat 50:50. Asiknya, untuk membawa sepeda lipat cukup lipat satu bangku belakang dan bangku satunya lagi masih bisa dipakai untuk penumpang. (mobil.otomotifnet.com)