"Padahal, Tipe S sudah mewakili tipe Honda lain secara keseluruhan. Tidak memiliki perbedaan secara performanya dengan tipe RS, " kata Marketing and After Sales Service Director PT Honda Prospect Motor, Jonfis Fandy.
Karenanya, Otomotifnet.com pun diberikan kesempatan untuk menjajalnya sebanyak 5 lap di Sirkuit Sentul, untuk membuktikan performa dari mesin i-VTEC milik Honda New Jazz, sekaligus juga suspensi dan pengeremannya.
Honda Jazz tipe S standar ini dibekali mesin yang sama dengan tipe RS. Sebuah mesin 1,5 liter i-VTEC yang memiliki tenaga kuda maksimum 120 ps pada 6.600 rpm dan torsi maksimal 14,8 kg.m pada 4.800 rpm, serta menggunakan transmisi manual 5 percepatan.
Sebelum dipersilakan membesut New Jazz di lintasan, Otomotifnet.com diberikan pengarahan dari pembalap profesional Honda, Alvin Bahar. Dijelaskan bagaimana cara berkendara cepat namun tetap aman di sirkuit Sentul.
Setelah itu, pembagian peserta ke dalam 5 kelompok. Saya tergabung dalam kelompok 4. Tiga kelompok pertama, dipersilahkan untuk menjajal aspal sirkuit Sentul lebih dulu. Sedangkan dua kelompok lain, bisa merasakan drive simulator, serta ada pengecekkan tekanan darah.
Masuk ke dalam kabin honda jazz, disambut oleh pembalap professional bertugas sebagai co driver. Pengalaman jelas-jelas bertambah! Karena perbedaan sangat terasa antara mengemudi di jalan raya dengan di sirkuit. 13 tikungan saya lewati dengan penuh konsentrasi serta tak lupa mengetes performa Honda tipe S ini.
Lap pertama dan kedua merupakan penyesuaian mengemudi di sirkuit dengan kecepatan 100 km/jam. Lap ketiga saya mulai memacu kendaraan antara 120 km/jam sampai 140 km/jam. Namun terkadang masih menemui sedikit hambatan di beberapa lap, meski masih bisa saya atasi.
Luar biasa, mesin Honda ini memang sepertinya di desain untuk balapan. Transmisi 5 percepatan manualnya mudah dikendalikan dalam kecepatan tinggi. New Jazz yang dilengkapi dengan suspensi depan McPherson strut, terasa sudah cukup menahan bantingan stir saat melewati tikungan di sirkuit Sentul.
Semua dicatat oleh pembalap pendamping sebagai bahan penilaian. Mulai dari kapan perhitungan tepat harus menginjak pedal gas, kapan harus mengoper gigi dan mengerem.