Test Drive, Audi A6 3.0 TFSI Quattro

Billy - Selasa, 16 Agustus 2011 | 11:38 WIB

Test Drive, Audi A6 3.0 TFSI Quattro (Billy - )

Test Drive, Audi A6 3.0 TFSI Quattro
 
JAKARTA - Hadir di kelas premium,  Audi A6 membawa berbagai fitur canggih di kelasnya. Berbagai peranti yang bisa dikontrol secara elektronis bertebar di penjuru kabin. Bahkan, buat Anda yang doyan nyetir sendiri, varian bermesin 3.000 cc V6 lengkap dengan mechanical charging module (baca: supercharger) siap melecut 300 daya kuda dari dapur pacunya. Redaksi berkesempatan sedikit bercengkerama dengan A6 ini bertepatan dengan IIMS 2011 lalu. Apa saja isinya? Kebet abis!

MMI
Fitur elektronis paling pertama terasa begitu masuk mobil. Pasalnya menghidupkan A6 ini tidak perlu pegang kunci. Cukup duduk manis, injak pedal rem dan tekan tombol start.Bruumm, mobil hidup dan kecanggihan berikutnya muncul.

Sebuah layar monitor muncul di atas kisi AC pada bagian tengah dasbor. Nyalakan AC dan bisa setel melalui tampilan digital di bagian bawah dasbor tengah, lalu bisa ngoprek monitor tadi. Ini adalah monitor MMI (Multi Media Interface).
Test Drive, Audi A6 3.0 TFSI Quattro
Kontrol MMI dilakukan melalui kenop bundar di konsol tengah, tepat di belakang tuas persneling. Dari situ, Anda bisa mengatur audio, mengatur settingan mobil sampai melakukan koneksi dengan ponsel.

Misalnya buat settingan mobil, Anda bisa memilih antara comfort, dynamic, auto atau bisa bikin setelan individual. Termasuk menyalakan speed limit alarm yang bisa diset sampai kecepatan maksimum 250 km/jam (dibatasi secara elektronis).

Keluar parkiran pun perlu belajar sedikit soal dua tombol di sebelah tuas matik. Tombol dengan huruf ‘P' merupakan rem parkir elektronis. Mengaktifkan atau menonaktifkannya harus menginjak rem dahulu.
Test Drive, Audi A6 3.0 TFSI Quattro
Kemudian keluar parkiran bisa mengaktifkan tombol ‘A'. Gunanya menghilangkan pegal kaki kanan. Pada mobil matik, kaki kiri sudah bebas pegal, namun kaki kanan jadi lebih pegal karena sering injak rem. Tombol ini artinya Auto, untuk menahan rem secara otomatis ketika macet.

Jadi, kalau berhenti saat macet, rem akan tertahan dan Anda tidak perlu pegal menahannya. Cukup gas untuk maju dan rem terlepas sendiri. Begitu mobil direm dan berhenti, maka otomatis rem akan tertahan. Wah, naik mobil matik bisa lebih bebas pegal, nih!

Mengatur jok pengemudi yang nyaman pun sangat mudah dengan setelan elektronis. Selain sliding, reclining, juga ada setelan lumbar support melalui tombol berbentuk bundar. Sementara setir juga bisa disetel tilt (naik-turun) maupun teleskopik (maju-mundur).
Test Drive, Audi A6 3.0 TFSI Quattro
Asyik juga ketika mundur, karena otomatis monitor berganti pemandangan belakang mobil. Betul, ada kamera. Lebih sip lagi karena ada park assist berupa perkiraan jalur berupa garis kuning yang berubah ketika setir dibelokkan.
 
Kenyamanan kabin memang prima, karena selain jok kulit, AC juga bisa disetel individual. Belum lagi AC belakang yang juga punya setelan digital pada konsol tengah.

Buat penumpang belakang, privasi pun terjaga. Sebuah kerai otomatis naik turun berdasarkan perintah pengemudi melalui tombol di tengah dasbor. Lalu di pintu belakang pun kerai tersedia namun harus dioperasikan manual.
Test Drive, Audi A6 3.0 TFSI Quattro
Meskipun pelek 18 inci yang dipakai dengan ban 245/45R18, kenyamanan tetap maksimal. Bantingan masih empuk, tuh. Tentu insinyur Audi menghitungnya untuk mengimbangi tenaga dahsyat yang tersalur ke empat roda.

Betul, mesin V6 2.995 cc superchargernya menghasilkan 300 dk/5.250-6500 rpm dan torsi 440 pada 2.900-4.500 rpm. Klaim pabrikan sih, 0-100 km/jam hanya butuh waktu 5,5 detik!   (mobil.otomotifnet.com)