|
OTOMOTIFNET - SUV dari pabrikan berlambang empat cincin ini, merupakan salah satu tunggangan yang dibuat dengan platform MLP (Modular Longitudinal Platform), berbasis Audi A5 coupe. Lebih kecil dari Q7 dengan desain kompak yang menyuguhkan kemampuan sebuah SUV dengan sistem penggerak di kaki-kaki khas Audi, Quattro.
LENGKET
Nama Quattro yang berarti 4 dalam bahasa Italia ini, berawal dari mobil reli Audi pada era 1980-an. Ketika kompetitornya masih mengandalkan gerak roda belakang (RWD) Audi menyuguhkan mobil dengan AWD (all wheel drive).
Pada 1981, Michelle Mouton menjadi satu-satunya perempuan yang menjuarai salah satu putaran di ajang reli dunia (San Remo Rally) di atas Audi Quattro A1, kemudian di tahun-tahun berikutnya, kesuksesan Hannu Mikola, Stig Blomqvist, Walter Rohrl, diraih dari balik kemudi mobil reli berkelir khas kuning putih itu.
Kesuksesan sistem penggerak itulah yang terus dikembangkan oleh pabrikan asal Ingolstadt, Jerman ini. Sehingga beberapa model mobil berikutnya diberi sistem AWD tersebut, termasuk Audi Q5 ini.
Bermanuver dengan SUV ini, seolah mengendarai tunggangan berkaki cicak, yang selalu lengket ke permukaan jalan. Bahkan ketika ESP dimatikan pun, tak mudah membuatnya ngepot, traksinya cukup baik pada sistem penggerak empat roda, yang pada kondisi normal terbagi menjadi 40% depan dan 60% belakang.
Soal manuverabilitas, pada Audi Q5 terdapat tiga tombol, comfort, normal dan sport di konsol tengahnya. Nah, tak hanya suspensi yang bisa disetel, tetapi kemudi dan bukaan throttle pun menyesuaikan pilihan di tombol-tombol tersebut.
| |
| |
Jika ingin mengemudi santai dan nyaman, pilih comfort, ayunan lembut suspensi pun akan terasa, dibanding pilihan sport yang lebih kaku namun stabil dan respons pedal gas pun lebih peka, hingga perpindahan transmisi S-tronic twin clutch-nya 7 percepatan itu pun berlangsung lebih dinamis dan responsif.
Namun, tetap saja ada gejala understeer ketika bermanuver mendadak di permukaan jalan agak licin, hal ini yang perlu disadari pengemudinya. Meski cukup angkat pedal gas dan tancaap lagiiii..., torsi sebesar 350 Nm/1.500-4.200 rpm pun siap membawa mobil bermesin 4 silinder, 1.984 cc dengan turbo itu pun melesat kembali.
Masih soal stabilitas, ESP pada Q5 ini terhubung dengan mounting roof rack. Ketika sensor di atapnya membaca ada roof rack terpasang, maka ESP akan mengalkulasi, bahwa titik pusat gravitasi mobil sudah lebih tinggi dari standar.
Di dalamnya, Audi Q5 yang dilego Rp 930 juta (on the road, Jakarta) tak terlalu besar, meski tiap orang tetap bisa duduk dengan nyaman pada mobil 5 penumpang ini. Fasilitas audio dari Bang & Olufsen dengan 14 buah speaker surround siap memanjakan telinga. Sebuah pilihan bagi penggemar SUV sedang premium.
Hasil Test | |
Akselerasi | |
0-100 km/jam | 7,3 detik |
40-80 km/jam | 5,7 detik |
0-402 m | 17,8 detik |
Pengereman | |
100-0 km/jam | 40 m |
Konsumsi bahan bakar | |
dalam kota | 1/8,9 |
konstan 100 km/jam | 1/14 |
Luar Kota | 1/12 |
Penulis/Foto: Tim Otomotif / Reza