Mobil Mau Ceper? Jangan Potong Per!

Kamis, 13 November 2014 | 13:01 WIB



Mereduksi ground clearance alias ketinggian bodi sering dilakukan pelaku modifikasi untuk mendapatkan fitment roda terbaik. Enggak dipungkiri, selama ini banyak yang sering ambil jalan pintas. Ulir per asli bawaan pabrik langsung dipotong demi mendapatkan reduksi ketinggian bodi yang optimal. Biasanya per dipotong dua hingga tiga ulir.

Cara seperti ini tidak dianjurkan oleh para pelaku modifikasi asal Kota Balikpapan, Kaltim yang tergabung dalam komunitas KOG. “Lebih baik per aslinya disimpan,” sahut Mahardika Arrahman selaku juru bicara klub. Pembesut Mitsubishi Lancer Evolution 3 ini menyebut mereduksi ketinggian, akrab disebut ceper masih jadi syarat wajib untuk modifikasi mobil on-road.

Cara yang sering dilakukan adalah memotong per atau mengganti per dan bahkan melepas atau merusak stopper. “Jadi biasanya kami menyimpan per aslinya, lalu cari per pengganti yang lainnya,” lanjut Dika menyebut ragam pilihan produk aftermarket yang sudah punya ukuran tertentu maupun per copotan yang materialnya lebih lembut.

Lebih lanjut, menurut Dika peredam kejut atau sokbreker juga bisa diganti dengan opsi produk aftermarket maupun copotan. Tentunya menyesuaikan bobot modifikasi yang dijalankan. Kemudian peranti yang biasanya kena jamah adalah karet stopper, biasanya panjangnya dipotong atau di-custom sesuai keperluan. Sarannya sama dengan per dan sokbreker. Aslinya disimpan lalu diganti dengan opsi yang sama.

“Stopper bisa juga digantikan bahan karet keras lain, pakai potongan bekas ban truk misalnya, ketebalannya bisa disesuaikan,” tutup Dika. “Jadi kalau mau balik standar, per asli dan stopper asli bisa dipakai lagi,” senyum Yodhan Hendratama, anggota KOG pembesut Mitsubishi Galant VR-4.

Buat penggemar modifikasi di Balikpapan, kalau mau konsultasi lebih lanjut bisa menyambangi mereka tiap hari Minggu sore di area Lapangan Merdeka.

Yuk, dicoba! • Anto



Biasanya karet stopper standar jadi korban teknik potong per, efeknya kinerja sokbreker akan lebih berat meredam bantingan karena jarak mainnya lebih sedikit.


Per limbah atau copotan eks mobil lain juga banyak jadi incaran modifikator, biasanya dipilih yang materialnya lebih keras. Contohnya, sedan sekelas Honda Civic Genio bisa pakai per bawaan Mercy Tiger.



Ragam merek sokbreker yang ada di pasaran bisa jadi alternatif pendukung modifikasi kaki-kaki. Untuk modifikasi penggunaan harian, label Kayaba, Tokico, Eibach, Monroe dan Bilstein masih jadi favorit.

Per aftermarket bisa jadi pilihan, salah satunya per kompetisi bermerek yang sudah ada di pasaran, tersedia untuk Honda Jazz dan Civic, Toyota Yaris, Suzuki Swift dan Mitsubishi Lancer dalam berbagai ukuran dan jumlah ulir. (mobil.otomotifnet.com)